Suara.com - Di negeri yang rentan bencana alam, sudah sepatutnya mitigasi diperkuat di berbagai lini. Di samping hal utama, yakni keselamatan diri, jaring pengaman perekonomian diantaranya aset usaha juga diperlukan. Salah satunya, mengamankan kerugian usaha masyarakat yang terdampak.
Di samping itu, bencana alam dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi, karena bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi para pelaku usaha, di berbagai wilayah Indonesia.
Ditengah rawannya kondisi bencana alam, BRI Insurance (BRINS) sendiri baru saja membuktikan komitmennya dengan menyerahkan klaim 'Asuransi Gempa Bumi' sebesar Rp 2,4 miliar kepada PT Surya Pasifik Indonesia QQ CV Anda Jaya Prima yang merupakan nasabah BRI bergerak pada bidang usaha biji pala dan hasil bumi lainnya, yang mengalami kerugian pada bangunan gudang dan stock barang berupa bahan produksi biji pala serta hasil bumi lainnya, akibat dari erupsi eksplosif Gunung Ruang di Sitaro, Sulawesi Utara pada April 2024.
Klaim ini diserahkan pada tanggal 30 Agustus 2024 oleh Entis Sutrisna selaku Pimpinan Cabang BRI Insurance Manado diketahui oleh Pimpinan Regional Office Manado dan Regional SME Banking Head Manado, diserahkan langsung kepada Debitur / nasabah atas nama PT Surya Pasifik Indonesia.
"Saya mewakili Jajaran Management BRI Insurance, turut prihatin atas musibah yang dialami oleh Nasabah kami, dan kami sudah menjalani tanggungjawab serta komitmen kami dengan melakukan pembayaran klaim kepada nasabah kami yang terdampak bencana alam itu, semoga bantuan klaim dari BRINS bermanfaat untuk menjalani usahanya kembali", jelas Entis ditulis Selasa (17/12/2024).
Lanjutnya, Entis juga mengatakan bahwa pembayaran klaim berupa santunan sudah juga kami lakukan kepada sekitar 226 Nasabah Asuransi Mikro yang merupakan nasabah BRI, yang terdampak atau mengalami kerugian akibat gempa tektonik imbas letusan Gunung Ruang, dengan total nominal sekitar Rp. 1,1 Milyar.
Hal ini juga mengingatkan kita semua yakni tanpa jaring pengaman seperti asuransi, perekonomian bisa merosot karena usaha-usaha lokalnya mengalami kerugian besar ditambah tidak dapat merecovery akibat gempa.
"Kegiatan produksi bisa terhenti, pekerjanya berhenti, daya beli turun, perekonomian di sana bisa lumpuh negeri yang rawan bencana alam, memiliki asuransi yang bisa mengamankan usaha dari kerugian akibat bencana bukanlah sekadar pilihan, melainkan keharusan. Dengan demikian, kelangsungan bisnis dapat terjaga dan perekonomian nasional pun dapat lebih stabil," ujar Entis.
Melalui konfirmasi, Tjan Hok Sin selaku Direktur PT Surya Pasifik Indonesia mengatakan sangat bersyukur atas bantuan dari Pihak Bank BRI dan BRI Insurance yang telah merespon cepat laporan klaim darinya.
Baca Juga: BRINS Serahkan Klaim Asuransi Rp 2,4 Miliar untuk Kapal Karam
"Saya sangat berterima kasih kepada Bank BRI maupun BRI Insurance yang telah merespon cepat hingga membantu melakukan proses klaim dari kami secara profesional, mudah dan tidak terlalu lama hingga proses pembayaran klaim kami terima" ujar," ucap Tjan.
Sementara itu, dari informasi yang beredar BNPB menilai selain potensi bencana alam letusan gunung merapi dan gempa bumi di Sulawesi serta bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat pada 3 Desember 2024 terjadi akibat tingginya intensitas hujan di penghujung tahun.
Pada sisi lain, menurut BMKG, kondisi ini merupakan tahap awal. Diperkirakan akan terus terjadi hingga puncaknya pada Januari 2025 sehingga kondisi seperti ini patut diwaspadai oleh berbagai lapisan Masyarakat di seluruh Indonesia baik dalam mengamankan keselamatan dirinya maupun aset berharga lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya