Suara.com - Proyek pembangunan Jalan Tol Tempino-Pijoan kembali menjadi sorotan, setelah Hutama Karya Infrastruktur alias HKI ternyata belum mengantongi izin untuk pekerjaan tersebut.
HKI sendiri akhirnya mengakui belum mengantongi izin penggunaan Jalan Nes di Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, untuk proyek tersebut.
Padahal, akibat proyek Hutama Karya itu, ruas jalan provinsi tersebut mengalami kerusakan parah akibat aktivitas kendaraan berat yang mengangkut material proyek tol seksi 4.
Masyarakat Desa Simpang Sungai Duren menyampaikan keluhan atas kerusakan jalan dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari akibat proyek itu.
Kepala Desa Simpang Sungai Duren, Yusnadi menjelaskan, kondisi jalan yang dulunya layak kini rusak berat, dengan banyak lubang dan retakan.
Bahkan, kata dia, debu yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan berat memperparah situasi.
"Jalan ini awalnya hanya dilalui kendaraan kapasitas 8 ton. Namun, mobil proyek dengan muatan hingga 40 ton menyebabkan kerusakan parah," ujar Yusnadi, dikutip hari Kamis (2/1/2025).
Selain itu, sekitar 12 rumah warga di RT 04 dilaporkan mengalami keretakan akibat getaran kendaraan proyek.
Warga pun memasang poster protes bertuliskan "Tolong Perhatikan Masyarakat" di sepanjang jalan yang rusak.
Baca Juga: Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Psikoedukasi Bullying di SDN 159 Suka Maju
Menurut Yusnadi, pihak desa telah berkoordinasi dengan Hutama Karya, anggota DPRD kabupaten dan provinsi, hingga DPR RI, namun kondisi di lapangan belum menunjukkan perubahan signifikan.
Sementara Fauzi, Humas dan Bagian Umum HKI, dikutip hari Kamis (2/1/2025), mengungkapkan pihaknya belum mengurus izin penggunaan jalan kepada Pemerintah Provinsi Jambi.
Namun, ia menegaskan proyek tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional yang didukung oleh Pemprov Jambi.
"Proyek ini adalah proyek strategis nasional. Gubernur dan stafnya kerap meninjau lokasi proyek, bahkan mendorong percepatan penyelesaian agar dapat digunakan sebelum Lebaran," kata Fauzi.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Psikoedukasi Bullying di SDN 159 Suka Maju
-
Implementasi Komunikasi Interpersonal dalam LKMM Psikologi UNJA 2024
-
Psikologi UNJA Sukses gelar LKMM dengan Tema: The Journey of Arcana Lumina
-
Soto Ranjau: Petualangan Rasa dari Jambi yang Tak Terlupakan
-
Martabak Aghan: Surga Rasa, Semua Menu Tersedia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan