Suara.com - Perum Bulog dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) memulai tahun 2025 dengan meresmikan kerja sama strategis untuk mendukung pengembangan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan toko kelontong dalam jaringan Sampoerna Retail Community (SRC) serta Visibilitas Produk Bulog di Toko SRC. Peresmian kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua pihak di Kantor Wilayah BULOG Jawa Tengah di Semarang pada 7 Januari 2025. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita, dan Direktur SRCIS, Romulus Sutanto.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, mengatakan bahwa program RPK bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pangan pokok, mulai dari beras hingga minyak goreng, dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Saat ini, sudah terdapat 21.000 outlet RPK yang tersebar hingga ke tingkat RT di seluruh Indonesia. Bulog berharap kerja sama dengan SRCIS ini dapat memperluas jaringan distribusi komoditi pangan Bulog melalui toko-toko kelontong anggota SRC serta meningkatkan skala bisnis RPK.
“Bulog berkolaborasi dengan SRCIS untuk mendukung pengembangan usaha Rumah Pangan Kita (RPK) dan usaha Toko SRC dengan memberikan kesempatan bagi toko-toko kelontong tersebut untuk menjadi outlet Rumah Pangan Kita (RPK). Selain menawarkan peluang pengembangan bisnis, kami percaya kesempatan ini dapat membantu memperluas cakupan distribusi produk-produk Bulog melalui Toko-Toko SRC,” jelas Febby.
Febby menambahkan, sebagai tahap awal, kerja sama ini akan dimulai di lingkup area Jawa Tengah dengan kemungkinan perluasan ke daerah-daerah lain di masa depan. “Harapan besar kami adalah terdistribusinya produk pangan berkualitas yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan harga yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah untuk mencapai stabilisasi harga pangan nasional.”
Direktur SRCIS, Romulus Sutanto, mengapresiasi inisiatif Perum Bulog dalam kerja sama RPK dan Visibilitas Produk Bulog. Menurutnya, kolaborasi ini sejalan dengan visi SRCIS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya toko kelontong. Kerja sama antara Perum Bulog dan SRCIS ini juga selaras dengan program Pemerintah terkait ketahanan pangan nasional. Romulus meyakini bahwa hal ini akan semakin menegaskan posisi SRC sebagai salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia.
Romulus menjelaskan bahwa selama lebih dari 16 tahun, SRCIS telah secara konsisten menjalankan program pembinaan dan pengembangan UMKM toko kelontong secara konsisten melalui program SRC. Kini, SRC telah berkembang hingga mencapai lebih dari 250.000 toko kelontong yang tergabung dalam 8.200 Paguyuban SRC dan aktif bermitra dengan 6.300 toko grosir Mitra SRC. Tak hanya itu, SRC juga telah memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dalam hasil riset Kompas Gramedia (KG) Media pada tahun 2023 yang memperkirakan bahwa omzet Toko SRC secara keseluruhan pada tahun 2022 mencapai Rp236 triliun atau setara dengan 11,4% Produk Domestik Bruto (PDB) Retail Nasional 2022.
”Program RPK dan Visibilitas Produk Bulog akan semakin mendukung kontribusi Toko SRC bagi masyarakat. Kedua program tersebut selaras dengan semangat Toko SRC sebagai Solusi Belanja Harian yang dekat dengan masyarakat. Kami berharap kerja sama ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan pokok,” kata Romulus. Romulus melanjutkan bahwa pihaknya gembira melihat antusiasme para pemilik Toko SRC di Jawa Tengah yang hadir hari ini. ”Hal ini mencerminkan gerakan #JadiLebihBaik yang diusung oleh SRCIS. Melihat antusiasme ini, kami optimis bahwa kerja sama dengan Perum Bulog akan berdampak positif dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan akses pangan yang mudah dan terjangkau melalui Toko SRC," tutupnya.
Berita Terkait
-
Siapkan Pasukan! Menhut Raja Juli Antoni Mau Ubah 20 Juta Hektar Hutan untuk Pangan hingga Energi
-
Penyaluran BBM Bersubsidi Diminta Makin Baik, Pasokan yang Utama
-
Bansos Pangan Diperpanjang Jadi 6 Bulan, Menko Zulhas Pastikan Tidak Ganggu Harga Pasar
-
Jangan Kaget! Pemerintah Tak Salurkan Bansos Beras di Bulan Maret
-
Pemerintah Tetapkan Kenaikan HPP Gabah Mulai 15 Januari, Jagung 1 Februari
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela