Suara.com - Anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno menyatakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus membaik dari tahun ke tahun.
Hal itu, menurut dia selain berpengalaman, Pertamina memiliki sistem distribusi, jaringan infrastruktur dan teknologi yang baik di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk itu, lanjut Eddy melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin, BUMN energi tersebut diyakini mampu menjalankan tugas Pemerintah, yakni mendistribusikan BBM subsidi sesuai kuota yang ditetapkan pada 2025.
"Saya kira Pertamina selalu menjalankan tugas pendistribusian dengan sangat baik sehingga tidak ada kendala bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM subsidi. Ini perlu mendapat apresiasi,” ujarnya dikutip Antara, Selasa (7/1/2024).
Menurut dia distribusi yang dilakukan Pertamina sangat mendukung mulai dari kilang ke kapal, menggunakan transportasi darat ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pertamina, tambahnya, memiliki jaringan sangat luas, karena mempunyai 8.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, selain itu juga mempunyai sistem distribusi yang baik agar BBM subsidi dapat disalurkan tepat sasaran dan sesuai kuota yang sudah ditetapkan, misal melalui sistem barcode.
Eddy menegaskan yang perlu menjadi perhatian Pertamina adalah menjamin ketersediaan selalu tepat waktu untuk mengurangi antrean di daerah-daerah yang mobilitas masyarakatnya tinggi.
Sementara itu pengamat ekonomi Izaac Tony Matitaputty menambahkan distribusi BBM subsidi ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk ke SPBU-SPBU di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua, sudah baik, selain tidak ada kelangkaan, pendistribusian juga lebih tepat sasaran.
Terkait sistem barcode menurut dia, sistem tersebut cukup efektif karena tidak semua jenis mobil bisa menggunakan BBM subsidi.
Baca Juga: Panja Haji Sambangi Istana, Lapor ke Prabowo Biaya Haji Turun
"Lewat barcode, mereka yang tidak berhak membeli Pertalite bisa ditertibkan. Sistem ini kan efektif agar penyaluran sesuai kuota," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah sudah menetapkan besaran kuota BBM subsidi yang harus disalurkan Pertamina pada 2025. Sesuai SK Kepala BPH Migas No 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024, untuk penyaluran BBM bersubsidi jenis Biosolar adalah 17,3 juta kilo liter dan Pertalite 31,1 juta kilo liter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun