Suara.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan di balik keputusannya membantu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam bidang ekonomi.
Luhut menyebutkan bahwa peran ini memberikan pengalaman baru yang berbeda dari jabatan-jabatan sebelumnya.
"Kita memilih anggota Dewan (Ekonomi Nasional) ini betul-betul sesuai kepakarannya, yang kita butuhkan untuk memberikan advice kepada presiden, dan ini seperti Think Tank. Saya terus terang menikmati pekerjaan ini," ujarnya, dalam konferensi pers Kamis (9/1/2025).
Luhut mengungkapkan bahwa DEN telah menjalin diskusi intensif dengan Presiden Prabowo untuk membahas program-program strategis, termasuk rencana implementasi teknologi pemerintahan atau Government Technology (GovTech).
Menurutnya, GovTech akan menjadi solusi utama untuk meningkatkan efisiensi, integrasi data, serta memberantas korupsi.
"Presiden saya lihat kemarin sangat menikmati usulan-usulan yang diberikan oleh DEN, termasuk planning untuk eksekusinya. Ini satu yang sangat penting menurut saya adalah mengenai government technology (GovTech)," beber dia.
Luhut menambahkan, Presiden Prabowo menginginkan GovTech dapat diterapkan mulai Agustus 2025.
Luhut juga memamerkan keanggotaan DEN yang terdiri dari berbagai pakar, termasuk Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini aktif di Harvard University.
Selain itu, terdapat global board advisor seperti Ruchir Sharma, penulis buku What Went Wrong with Capitalism, dan Ray Dalio, investor terkenal asal Amerika Serikat.
Baca Juga: Bukalapak Tutup Bisnis Marketplace, BEI Pertanyakan Penggunaan Dana Hasil IPO
"Jadi kita betul-betul mendapatkan informasi yang sangat komprehensif. Sehingga, kita didiskusikan di dalam council dan itu kita berikan masukan pada presiden," beber dia.
Luhut menjelaskan bahwa pembentukan DEN dilatarbelakangi oleh pengalaman pemerintahan sebelumnya yang lebih fokus pada aksi, tanpa masukan mendalam dari para pakar.
Dengan adanya DEN, pemerintah dapat merancang strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi global maupun domestik.
"Ini akan sangat efektif menghadapi keadaan ekonomi dunia dan juga tentu domestik kita sendiri, tadi mengenai purchasing power kita yang agak lemah, bagaimana kita dorong. Sekarang jawaban-jawaban itu disiapkan," kata Luhut.
Dengan kepakaran tim DEN dan arahan strategis dari Presiden Prabowo, Luhut optimistis pemerintah mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan ekonomi nasional.
"Saya menikmati pekerjaan ini dan yakin bahwa ini akan membawa dampak positif yang besar bagi negara," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD