Suara.com - Awal tahun 2025, kawasan Gading Serpong mempunyai akses baru menuju BSD City. Jalan tembus yang menghubungkan Jalan Boulevard Gading Serpong dengan BSD City ini merupakan hasil kolaborasi Summarecon Serpong dengan Paramount Land dan Sinar Mas Land.
Sebelumnya, untuk menuju Gading Serpong khususnya ke kawasan Summarecon Serpong bisa melewati Jalan Boulevard Raya Gading Serpong dari exit tol Jakarta – Tangerang. Sementara menuju BSD City bisa melalui gerbang tol BSD.
Dengan adanya jalan tembus yang menghubungkan dua kawasan ini, warga Serpong bisa lebih mudah menuju kawasan BSD City maupun sebaliknya, karena telah terintegrasi dan punya banyak pilihan akses.
“Kami percaya bahwa pembangunan jalan ini akan semakin meningkatkan value kawasan. Konektivitas ini akan merangsang tumbuhnya berbagai potensi bisnis. Kawasan semakin hidup, dan warga dapat beraktivitas dengan lebih nyaman tanpa batas. Dengan prospek ini, masyarakat akan semakin yakin untuk memiliki produk properti, baik hunian maupun komersial di kawasan Summarecon Serpong,” kata Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin ditulis Jumat (10/1/2025).
Akses penghubung Jalan Boulevard Raya Gading Serpong memiliki empat lajur dan terletak di Jalan Boulevard ROW 45 Gading Serpong, terhubung ke kawasan sisi utara BSD City di Jalan BSD Bulevar Utara – Jalan Raya Pagedangan.
Warga Summarecon Serpong semakin dimudahkan dengan akses baru tersebut untuk mobilitas melalui transportasi kereta api menuju Stasiun Cisauk, serta pilihan akses tol BSD.
“Kolaborasi tiga pengembang di wilayah Serpong dalam membangun Jalan Penghubung Boulevard BSD City - Gading Serpong ROW 45 merupakan wujud terobosan inovasi perkotaan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi. Dengan adanya konektivitas akses tersebut, seluruh fasilitas terbaik yang ada di kawasan kami bisa dijangkau dan dinikmati oleh publik yang lebih luas lagi,” kata Executive Director Summarecon Serpong, Albert Luhur.
Kawasan Serpong telah berkembang menjadi wilayah penyangga ibukota yang strategis, dikelilingi berbagai fasilitas terbaik mulai dari hotel, pusat perbelanjaan, lapangan golf, rumah sakit, perkantoran, hingga sekolah.
Dengan total luas 8.000 hektar dan pengembangan dari berbagai pengembang besar di Indonesia, kawasan ini telah menjadi salah satu destinasi hunian yang paling diminati.
Baca Juga: Travelling Menggunakan eSIM Sambil Mengelola Bisnis
Summarecon Serpong sendiri berkontribusi dengan pengembangan kawasan seluas 850 hektar yang semakin memperkuat daya tarik kawasan ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang