Suara.com - Presiden Amerika Serikat Biden telah menetapkan beberapa sanksi terberatnya terhadap Rusia.
Sanksi ini merupakan sebuah langkah yang dirancang untuk menghantam pendapatan energi Moskow yang memicu perangnya di Ukraina.
Langkah-langkah tersebut menargetkan lebih dari 200 entitas dan individu mulai dari pedagang dan pejabat hingga perusahaan asuransi, serta ratusan kapal tanker minyak.
Untuk pertama kalinya sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina, Inggris akan bergabung dengan AS dalam memberikan sanksi langsung kepada perusahaan energi Gazprom Neft dan Surgutneftegas.
"Menyerang perusahaan minyak Rusia akan menguras dana perang Rusia – dan setiap rubel yang kita ambil dari tangan Putin membantu menyelamatkan nyawa Ukraina," kata Menteri Luar Negeri David Lammy dilansir BBC, Senin (13/1/2025).
Tidak hanya itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan tindakan tersebut meningkatkan risiko sanksi yang terkait dengan perdagangan minyak Rusia.
" Ini termasuk pengiriman dan fasilitasi keuangan untuk mendukung ekspor minyak Rusia," jelasnya.
Sementara itu, Presiden Joe Biden mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin berada dalam kondisi yang sulit.
Serta menambahkan bahwa sangat penting baginya untuk tidak memiliki ruang bernapas untuk terus melakukan hal-hal buruk yang terus dilakukannya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ngamuk, BBM Pertamina Bisa Naik?
"Ada kemungkinan harga gas dii Amerika Serikat] dapat meningkat sebanyak tiga atau empat sen per galon," kata presiden.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Energi Berjangka Mizuho Securities Bob Yawger dalam catatannya menuliskan bahwa persepsi yang ada di pasar minyak adalah dengan adanya sanksi ini maka penyuling India dan China yang telah mengimpor minyak Rusia harus berebut pasokan dari Timur Tengah.
Pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden telah berupaya untuk meningkatkan tekanan kepada Rusia dan memberikan bantuan kepada Ukraina sebelum Presiden terpilih Donald Trump menjabat yang pelantikannya akan diadakan pada 20 Januari nanti.
"Pemerintahan Biden memilih sanksi energi yang lebih kuat, yang membuat pasar minyak khususnya merasa puas dengan risiko sanksi," kata Bob McNally, presiden Rapidan Energy Group.
"Oleh karena itu, kami memperkirakan premi risiko material saat ini dalam Brent akan bertahan sambil menunggu sinyal dari tim Trump mengenai apakah mereka akan melanjutkan sanksi ini,"tandasnya.
Berita Terkait
-
Promo Superindo Hari Ini 4 November 2025: Diskon Hingga 50% Awal Pekan!
-
Bahlil Laporkan Progres Listrik Desa dan Lifting Minyak ke Presiden
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
Promo Superindo Hari Ini 3 November 2025: Panduan Lengkap Belanja Hemat
-
Minyak Kemiri Vs Minyak Rosemary, Mana yang Lebih Ampuh dan Cepat Menumbuhkan Rambut?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital