Suara.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono memastikan cikal bakal superholding BUMN atau Daya Anagata Nusantara (Danantara) belum beroperasi dalam waktu dekat.
Menurut dia, perlu adanya penguatan regulasi yang memayungi operasional Danantara ke depannya.
"Ini lebih karena memang Pak Presiden merasa bahwa oke kita kelihatannya masih belum, regulatory framework-nya harus lebih jelas dan ujungnya eksekusinya harus lebih baik nanti," ujar Thomas di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Adapun, lembaga pengelola investasi itu sebenarnya bakal diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada November lalu. Hanya saja, hal tersebut urung terjadi karena menunggu lawatan Kepala Negara dari luar negeri.
Namun, sampai sekarang pemerintah tampaknya menahan peresmian Danantara ini. Thomas yang juga keponakan Prabowo ini bilang, ada persoalan yang rumit untuk menjalankan Danantara.
"Jadi itu sebetulnya keputusan yang menurut saya sangat, bukan permasalahan tapi justru melihat oke kondisinya lebih complicated daripada yang kita pikirkan," ucap dia.
Thomas kembali menegaskan bahwa pada Januari ini Danantara belum resmi untuk beroperasi.
"Nggak (Danantara diresmikan), belum, Januari ini belum," imbuh dia.
Sebelumnya, Wakil Kepala BPI Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengaku, Danantara bakal seperti pengelola investasi Temasek dan GIC di Singapura.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Surga Baru Crazy Rich? Family Office Bakal Beri Insentif Kompetitif
"Jika di Singapura ada Temasek dan GIC, maka Danantara adalah penggabungan keduanya menjadi satu entitas besar. Ide dan nama Danantara ini berasal langsung dari Presiden," ujar Kaharuddin di Kantornya, Selasa (19/11/2024).
Kaharuddin menuturkan, Danantara ke depan tidak hanya mengelola investasi seperti Indonesia Investment Authority (INA), tetapi juga mengelola aset para BUMN.
"Perbedaan utamanya adalah Danantara memiliki tiga pilar fungsi, sementara INA hanya memiliki satu pilar," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Menkeu Purbaya Buka Suara: Tak Ada Anggaran di APBN untuk 'Family Office', Tapi Siap Beri Dukungan!
-
Profil Glenny Kairupan: Direktur Garuda Indonesia, Kader Gerindra, Purnawirawan TNI
-
Investor Baru Bawa Angin Segar, FUTR Bakal Bangun PLTS 130 MW
-
Nasib Kelangkaan Stok BBM SPBU Swasta Ditentukan Jumat Ini
-
Warning Keras Mahfud MD ke Menkeu Purbaya: Bubarkan Satgas BLBI Ciptakan Ketidakadilan
-
Dasco dan Mensesneg Sambangi Rosan Roeslani di Danantara, Ini yang Dibahas
-
Menkeu Purbaya Dapat Pesan 'Rahasia' Lewat WA: Larang Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
-
Bahlil Baru Loloskan 4 dari 190 Perusahaan Tambang untuk Kembali Beroperasi
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok