Suara.com - Sugianto Kusuma alias Aguan menjadi salah satu tokoh paling disorot dalam kasus pagar laut di Bekasi, Jawa Barat. Sugianto merupakan pendiri perusahaan properti, Agung Sedayu Grup, yang tercatat memegang sertifikat hak guna bangunan (HGB) atas pagar laut tersebut.
Kendati membenarkan, Kuasa Hukum Agung Sedayu Group Muannas Alaidid mengatakan dulunya itu merupakan daratan yang kemudian terkena abrasi. Fakta tersebut, menurut Muannas, diketahui dari dokumen pengajuan sertifikat yang diterbitkan pada 1982.
Daftar emiten dan bisnis Sugianto Kusuma pun kini menyita perhatian publik. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Agung Sedayu Grup merupakan pengusa kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Pada akhir 2023 lalu, perusahaan baru saja meresmikan kawasan Aloha, pantai pasir putih bak berada di Hawaii yang berada di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK 2) Sahamnya, PANI, bahkan melejit lebih dari 11 persen sejak Desember 2024 lalu. Saham ini merupakan emiten Agung Sedayu dan Salim Group. Di bursa saham, PANI banyak diserbu investor asing.
Profil Agung Sedayu Grup
Berdiri sejak 1971, Agung Sedayu Grup bergerak di bisnis one-stop living properti. Proyek – proyak yang dikerjakan oleh Agung Sedayu memadukan antara kenyamanan, bangunan yang ideal, sekaligus memenuhi gaya hidup modern bagi para penggunanya. Properti – properti dari Agung Sedayu mendominasi sejumlah titik di ibu kota Jakarta, seperti Ashta District 8, Darmawangsa Square, dan Grand Galaxy Park.
Terkenal sebagai pengembang perumahan, produk Agung Sedayu Group seperti Sedayu City Kelapa Gading, Senayan Golf Residence, dan Grand Cibubur Country tak perlu lagi diragukan. Daerah – daerah prestisius di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terdiri dari township, superblok, apartmen, office tower, mall, industrial estate, dan hotel juga merupakan karya dari Agung Sedayu.
Meski kini menjadi raksasa properti, Agung Sedayu Group dimulai hanya dari kontraktor ruko kecil pada 1971. Selama dekade berikutnya, perusahaan tumbuh sekaligus memperluas basis klien dan jangkauannya.
Pada tahun 1991, reputasi Agung Sedayu Group melejit dengan selesainya Harco Mangga Dua, mal TI terintegrasi pertama di Jakarta. Setelahnya, proyek – proyek Agung Sedayu makin dipertimbangkan, terutama dalam menggabungkan kompleks residensial dan komersial. Sebut saja Taman Palem seluas 200 hektare dan apartemen bertingkat tinggi.
Kualitas dan efisiensi proses pembangunan perusahaan, ditambah dengan manajemen risiko yang cermat, memungkinkan grup perusahaan untuk melewati krisis moneter Asia dalam kondisi baik. Tidak seperti banyak pengembang properti lainnya, grup ini mampu bertahan melalui disiplin yang ketat dan pembiayaan internal.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Imbas Ramai Pagar Laut: Kades Kohod Viral Diduga Punya Koleksi Mobil Mewah dan Dituding Dapat "Upeti"
-
Berapa Total Kekayaan Aguan? Bos Agung Sedayu Group, Pemilik Sertifikat Pagar Laut yang Bikin Ribut Satu Indonesia!
-
Eks Wamen ATR/BPN Raja Antoni Klaim HGB Pagar Laut Tangerang Terbit Tanpa Sepengetahuannya dan Menteri Kala Itu
-
Kasus Pagar Laut Masuk Babak Baru, Kejagung Dalami Dugaan Korupsi di Balik Penerbitan SHGB
-
Legislator PKS Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Khusus Guna Ungkap Dalang Pembangunan Pagar Laut
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado