Suara.com - PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), emiten penyediaan suku cadang bagi industri otomotif, sanitary, dan elektronik terus melakukan transformasi. Dengan lebih dari 49 klien besar yang mempercayakan kebutuhan komponen mereka, PART memainkan peran strategis dalam menjaga kelangsungan rantai pasok manufaktur nasional.
PART mencatat kinerja keuangan yang impresif dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan (CAGR) 27,3 persen sejak 2021. Pada 2024, laba bersih diperkirakan mencapai Rp23,3 miliar dengan net profit margin 9 persen, dengan pendapatan 2024 di optimis di angka Rp267 miliar, adapun saat ini kami masih dalam proses audit.
Dengan fondasi ini, perusahaan optimistis membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen pada 2025.
"Momentum pertumbuhan kami semakin kuat pasca IPO. Kami melihat potensi besar di berbagai sektor yang bisa kami sinergikan dengan keunggulan manufaktur kami," ujar Direktur Utama PART, Hamim seperti dikutip, Selasa (11/2/2025),
Perseroan akan melakukan diversifikasi bisnisnya dari sektor otomotif pada manufaktur lainnya seperti pemenuhan kebutuhan tray food untuk kebutuhan program makan bergizi pemerintah dengan target produksi 1 juta tray food per bulan, serta diversifikasi di sektor alat pertanian.
Sehingga, Manajemen PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) menargetkan pendapatan di akhir tahun 2025 akan menyentuh Rp1 triliun lebih dengan estimasi pertumbuhan lebih dari 200 persen.
"Dengan asumsi tray food dan agribisnis bisa berjalan mulus pada tahun ini sesuai target perusahaan," imbuh Hamim.
Hamim mengatakan, bahwa kontribusi perseroan pada program tray food ini karena kepedulian terhadap program pemerintah ini yang dianggap sangat baik demi perkembangan anak-anak Indonesia.
Kebutuhan gizi anak-anak harus terpenuhi demi tumbuh kembangnya. Perseroan, harus turut serta berkontribusi demi kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Nasib Emiten TGUK: Karyawan Tetap Tinggal 4 Orang, Gerai Banyak yang Bangkrut
Untuk mencapai target tersebut, PART akan membangun fasilitas produksi baru seluas 8.000 meter persegi yang akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat serta memperkuat peran PART dalam mendukung sektor manufaktur nasional.
Selain itu, PART mulai memasuki pasar food tray sebagai solusi kemasan yang higienis dan berkelanjutan, sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.
Dengan target penjualan Rp364 miliar eksisting, inisiatif ini tidak hanya memperluas lini bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ekosistem penyediaan makanan sehat bagi masyarakat.
Selain sektor pangan, PART juga siap berkontribusi dalam penguatan sektor pertanian nasional dengan menyediakan alat dan mesin pertanian berkualitas tinggi.
Berbekal pengalaman dalam fabrikasi baja dan plastik, perusahaan menargetkan kontribusi sebesar 5-10 persen terhadap total kebutuhan alat dan mesin pertanian dalam program pemerintah.
Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi sektor pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Sebagai perusahaan yang tumbuh bersama industri manufaktur nasional, PART melihat potensi besar dari arah kebijakan ekonomi yang berorientasi pada rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto