Suara.com - Pada Jumat (28/2/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto memukul beduk di Hypermart Puri Indah Jakarta Barat, sebagai penanda diresmikannya program Friday Mubarak.
Friday Mubarak adalah program yang diluncurkan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), sebagai inisiatif besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sektor ritel modern, untuk meningkatkan daya beli masyarakat, serta memastikan stabilitas harga bahan pokok menjelang dan selama bulan Ramadan 2025.
"Kami mengapresiasi Aprindo untuk kegiatan Friday Mubarak. Program ini sangat diperlukan pemerintah, dan bulan Ramadan menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Mudah-mudahan bisa menjadi pengungkit dan mempertahankan consumer confidence karena berdasarkan survei BI, consumer confidence pada Januari masih di atas 120, jadi masih sangat tinggi dan dengan jenis sale yang up to 50% ini diharapkan daya beli masyarakat akan terdongkrak apalagi Bapak Presiden sudah mengumumkan bahwa THR (Tunjangan Hari Raya), baik pihak swasta maupun ASN (Aparatur Sipil Negara) akan dikeluarkan," lanjutnya.
Program ini ditargetkan mampu mencatatkan omset hingga Rp2,5 triliun per hari, dengan total transaksi diproyeksikan mencapai Rp77 triliun selama periode 28 Februari – 28 Maret 2025. Angka ini menunjukkan potensi kenaikan 50% hingga 69% dibandingkan periode reguler.
"Diharapkan daya beli bisa terdongkrak, kemudian target penjualan sekira Rp77 triliun, semoga menjadi booster bagi perekonomian nasional," tandas Airlangga Hartarto.
"Kolaborasi antara sektor ritel dan pemerintah dalam Friday Mubarak menjadi contoh sinergi yang baik dalam menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Dengan upaya ini, kita tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan harga yang stabil, tetapi juga menggerakkan perekonomian nasional secara lebih luas,” tambahnya.
Program Friday Mubarak yang diapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga disebutnya sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan memberdayakan pelaku usaha kecil serta menengah.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aprindo, Solihin menegaskan bahwa Friday Mubarak bukan sekadar program promosi, namun sebuah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan sektor ritel.
"Momentum Ramadan selalu memberikan dampak signifikan bagi sektor ritel. Melalui Friday Mubarak, kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga stabil, serta meningkatkan akses pasar bagi UMKM. Dengan kolaborasi yang kuat antara dunia usaha dan pemerintah, kami yakin program ini dapat memberikan manfaat luas bagi ekonomi nasional," tukas Solihin.
Baca Juga: Prabowo Wanti-wanti Harga Pangan Jangan Naik Selama Ramadan
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Aprindo menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kemenko Perekonomian RI, Kemenko Pangan, Kemendag, Kemendagri, Kemenkop UKM, Kemenperin, Kementan, Bulog, Bapanas, dan BPJPH. Program juga didukung lebih dari 150 brand ritel nasional, yang akan memberikan berbagai penawaran menarik dan harga terjangkau untuk masyarakat.
Dengan estimasi transaksi harian mencapai Rp2,5 triliun, program ini diproyeksikan dapat memberikan dampak luas, tidak hanya bagi sektor ritel tetapi juga bagi produsen dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi bagian dari rantai pasok.
Friday Mubarak juga dirancang untuk membantu menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama komoditas yang permintaannya melonjak selama Ramadan. Kehadirannya diharapkan bisa menjadi solusi atas beberapa tantangan utama selama Ramadan, seperti fluktuasi harga, ketimpangan distribusi bahan pangan, serta meningkatnya permintaan terhadap produk halal dan bersertifikasi.
“Kami ingin menciptakan ekosistem ritel yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan memastikan harga tetap stabil, stok pangan tersedia, dan UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kami optimis program ini bisa memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Solihin.
Tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan omzet ritel modern yang tergabung dalam Aprindo, Friday Mubarak juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor ritel tradisional, baik yang berada di daerah maupun yang tidak berjejaring.
"Kami berharap program ini tidak hanya menggerakkan ritel modern, tetapi juga ritel tradisional. Jika daya beli masyarakat meningkat, maka warung-warung kelontong, pasar tradisional, dan pedagang kecil di daerah juga akan ikut merasakan dampaknya. Inilah yang kami sebut sebagai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Wanti-wanti Harga Pangan Jangan Naik Selama Ramadan
-
Antisipasi Lonjakan Harga, Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Kawal Stok Pangan Ramadan
-
Menag Sebut Awal Puasa Ramadan Bakal Dilaksanakan Bersamaan, Ini Penjelasannya
-
Manfaat Konsumsi Kurma Secara Rutin untuk Kesehatan
-
Hari Ini Sidang Isbat Tentukan Awal Ramadan 1446 H, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026