Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) kini lebih memilih untuk fokus menggarap proyek-proyek bendungan yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Langkah ini diambil setelah perusahaan pelat merah tersebut mengalami kerugian besar akibat proyek-proyek jalan tol yang mereka garap sebelumnya.
WSKT sendiri kini tengah mengerjakan enam bendungan berstatus PSN, yaitu Bendungan Jragung, Bener, Mbay, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan Bendungan Jragung sudah hampir rampung, realisasinya saat ini di atas 87 persen. Progres pembangunan Bendungan Bener dan Mbay pun telah lebih dari 60 persen, masing-masing sebesar 64,25 persen dan 74,86 persen.
Sedangkan progres Bendungan Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet di bawah 50 persen. Ermy memastikan, seluruh pengerjaan proyek tersebut berjalan sesuai rencana.
"Waskita Karya merasa bangga dapat menjadi bagian dari pembangunan PSN dan mendorong program swasembada pangan pemerintah melalui pembangunan bendungan. Kami berkomitmen menyelesaikan semua proyek tersebut dengan tepat waktu dan mutu, agar bisa segera digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Ermy dalam keterangannya dikutip Selasa (11/3/2024).
Ia menyebutkan, bendungan merupakan proyek multifungsi yang memberikan banyak dampak positif. Bendungan Jragung di Jawa Tengah misalnya, berfungsi menyuplai air ke Daerah Irigasi (DI) seluas 4.528 hektare (ha) di Kabupaten Demak dan Grobogan.
"Bendungan tersebut diperkirakan bisa meningkatkan produksi pertanian hingga tiga kali tanam, sehingga mendukung ketahanan pangan," jelas dia. Dirinya menambahkan, bendungan berkapasitas tampung 90 juta meter kubik (m3) ini juga mampu mendukung ketahanan energi, karena berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) berkapasitas sebesar 1.400 kilowatt (kw).
Bendungan senilai Rp3 triliun tersebut, sambungnya, bisa pula dikembangkan menjadi objek pariwisata maupun agrowisata. Dengan begitu, dampaknya dapat dirasakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar lokasi, sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.
Baca Juga: Bongkar PSN Peninggalan Jokowi, Tindakan Prabowo Bisa Bikin Investor Kabur?
Selain Jragung, Bendungan Bener yang berada di Jawa Tengah juga memiliki sejumlah manfaat. Bahkan digadang-gadang menjadi bendungan tertinggi di Indonesia, karena tingginya menembus 169 meter.
Tidak hanya mampu mengalirkan air ke lahan irigasi seluas 15.519 ha, bendungan senilai Rp2,06 triliun itu pun mampu menampung air hingga 92 juta meter kubik (m3). Bendungan Bener, lanjut dia, dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota, dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke Kabupaten Purworejo, Kebumen, Kulon Progo, termasuk Bandara YIA.
Proyek ini turut mencegah banjir di sekitar bendungan. Hal itu karena mampu mereduksi debit banjir dari 583,94 m3 per detik menjadi 178 m3 per detik atau 70 persen pada debit banjir per 25 tahun (Q25).
"Bendungan Cibeet juga dibangun guna mengatasi banjir. Diharapkan, dengan adanya proyek itu, titik-titik rawan banjir di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bekasi dan Karawang bisa berkurang," kata Ermy. Ia menambahkan, bendungan yang menghabiskan biaya hingga Rp5,5 triliun tersebut, mampu mereduksi banjir hingga 6.080 ha.
Dirinya menuturkan, seluruh proyek bendungan yang dikerjakan Waskita tidak hanya berfungsi meningkatkan produksi hasil pertanian, tapi juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Contohnya Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan dan Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Keduanya berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendorong lahirnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga dapat dikembangkan menjadi sektor pariwisata yang akan mengundang banyak pengunjung. Bahkan Bendungan Tiga Dihaji dapat dimanfaatkan sebagai arena olahraga air," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya