4. Terapkan Metode Avalanche
Fokus pada pelunasan utang berbunga tinggi terlebih dahulu, sebuah pendekatan yang dikenal sebagai Debt Avalanche Method (Ramsey, 2019).
Teori ini berargumen bahwa melunasi utang dengan biaya bunga tertinggi lebih dulu mengurangi total beban finansial dalam jangka panjang.
Setelah utang tersebut lunas, alihkan dana ke utang berikutnya, menciptakan efek bola salju dalam pengurangan kewajiban.
5. Optimalkan Pendapatan dan Efisiensi
Meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional adalah strategi penting. Teori Resource-Based View (Barney, 1991) menyarankan bahwa perusahaan harus memanfaatkan sumber daya internal untuk menciptakan keunggulan kompetitif, seperti meluncurkan produk baru atau memperluas pasar.
Di sisi lain, kurangi biaya tidak produktif—misalnya, negosiasi ulang kontrak vendor—untuk membebaskan dana bagi pembayaran utang.
6. Hindari Utang Non-Produktif
Teori Agency Cost (Jensen & Meckling, 1976) memperingatkan bahwa utang berlebihan untuk kebutuhan non-esensial dapat meningkatkan konflik kepentingan antara pemilik dan kreditur.
Hindari utang baru kecuali terkait investasi yang menghasilkan laba lebih besar dari biaya bunganya, seperti pembelian aset produktif.
Keputusan ini harus didasarkan pada analisis Net Present Value (NPV) untuk memastikan nilai tambah.
7. Konsultasi Ahli Keuangan
Ketika utang terasa kompleks, konsultasi dengan ahli keuangan direkomendasikan. Studi oleh Damodaran (2010) dalam Corporate Finance menekankan bahwa restrukturisasi utang oleh profesional dapat mengoptimalkan struktur modal.
Ahli dapat membantu menyusun strategi berbasis data, seperti refinancing atau konsolidasi utang, untuk mengurangi tekanan finansial.
Mengelola utang bisnis memadukan teori keuangan dan langkah praktis. Dengan memahami struktur utang, menerapkan anggaran ketat, bernegosiasi, dan mengoptimalkan sumber daya, utang dapat menjadi alat strategis, bukan beban.
Berita Terkait
-
Harta Kekayaan Kim Soo Hyun Disorot! Jadi Kontroversi Saat Tagih Utang ke Mendiang Kim Sae Ron Senilai Rp7,9 Miliar
-
WhatsApp Ganti Ikon Aplikasi Bisnis, Jadi Lebih Estetik
-
Dari Ruben Onsu Hingga Tretan Muslim, Intip Bisnis Kuliner 7 Artis Indonesia yang Murah Meriah
-
BI : Laporan Fitch Ramal Utang Pemerintah Bakal Turun
-
Punya Bisnis Kosmetik Handmade? Begini Cara Dapatkan Izin Edarnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak