Suara.com - PT KAI Commuter mulai menyiapkan sistem pembayaraan QRIS Tap melalui Handphone yang memiliki fitur Near Field Communication (NFC) KRL atau Commuter Line. Rencananya, impementasi pembayaran QRIS Tap akan dilakukan pada September 2025.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus mengatakan, transaksi menggunakan QRIS Tap ini perlu pengembangan lebih lanjut dari sisi teknis dan IT.
Dalam proses pengembangan yang akan dilakukan tim teknis KAI Commuter membutuhkan waktu sampai dengan 6 bulan.
"Kami akan berupaya memaksimalkan pengerjaan pengembangan QRIS Tap agar segera dapat diimplementasikan di KAI Commuter," ujar Joni dalam keterangan tertulis seperti yang dikutip, Minggu (16/3/2025).
KAI Commuter sebagai operator Commuter Line Jabodetabek, Yogyakarta-Palur dan Commuter Line perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya saat ini memberikan ragam transaksi pembelian tiket dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Bank, QR Code by C-Access, GoTransit, dan Acces By KAI di masing-masing Commuter Line.
"Dengan adanya program Bank Indonesia menggunakan QRIS Tap, KAI Commuter selanjutnya juga akan menerapkannya di Commuter Line Jabodetabek dan Commuter Line Yogyakarta-Palur," beber dia.
KAI Commuter menargetkan implementasi QRIS Tap secara menyeluruh di Stasiun Commuter Line Jabodetabek, Stasiun Commuter Line Yogyakarta-Palur dan Stasiun hybrid Commuter Line Prameks dilaksanakan pada minggu pertama September 2025 dengan mempertimbangkan kesiapan teknis maupun operasional.
"Harapannya layanan QRIS Tap dapat berjalan dengan baik dan tanpa ada kendala di seluruh stasiun baik Jabodetabek maupun Yogyakarta-Solo, pada saat akan diimplementasikan nanti," imbuh Joni.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta mulai menerapkan sistem pembayaran baru untuk transaksi tiket MRT dengan menggunakan layanan pembayaran QRIS Tap. Sistem terbaru ini memungkinkan pengguna untuk membeli tiket tanpa perlu memindai QR code secara manual, cukup dengan menempelkan ponsel yang dilengkapi dengan teknologi Near Field Communication (NFC).
Baca Juga: Spek KRL Baru KAI Commuter dari China, Segera Beroperasi Layani Rute Jabodetabek
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, peluncuran QRIS Tap bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi yang lebih cepat dan praktis.
Menurutnya, dengan sistem ini, pengguna tak perlu lagi memindai QR code. Cukup dengan menempelkan ponsel pada mesin tap, transaksi bisa dilakukan dalam hitungan detik.
"Ini inovasi baru. Kalau kita transaksi QRIS, selama ini kita memindai dulu, sekarang tanpa pindai cukup, nanti kita ditempelkan 0,3 detik," ujar Perry dalam acara peluncuran QRIS Tap di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?