Suara.com - Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyediakan pinjaman berbunga rendah.
Banyak pelaku usaha yang telah memanfaatkan KUR untuk mengembangkan bisnis mereka.
Namun, tidak jarang kebutuhan modal bertambah seiring perkembangan usaha, sehingga nasabah membutuhkan tambahan dana atau yang biasa disebut "top up" pinjaman KUR.
Artikel ini akan membahas cara top up pinjaman KUR, khususnya berdasarkan praktik di bank-bank penyalur seperti BRI, BNI, dan Mandiri, dengan mengacu pada informasi yang tersedia hingga Maret 2025.
Apa Itu Top Up Pinjaman KUR?
Top up pinjaman KUR adalah proses penambahan plafon atau limit pinjaman bagi nasabah yang sudah memiliki pinjaman KUR sebelumnya.
Dalam dunia perbankan, istilah ini juga dikenal sebagai 'suplesi', yaitu pengajuan pinjaman tambahan meskipun pinjaman sebelumnya belum lunas.
Fasilitas ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan dana segar guna memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi tanpa harus memulai proses pengajuan dari nol.
Namun, kebijakan top up berbeda-beda tergantung pada bank penyalur dan jenis KUR yang diambil.
Syarat Umum Top Up Pinjaman KUR
Sebelum membahas langkah-langkahnya, ada beberapa syarat umum yang biasanya diterapkan oleh bank penyalur KUR seperti BRI, BNI, dan Mandiri.
Baca Juga: Penyaluran KUR BRI di Sulsel Lampaui Target, Sektor Pertanian Jadi Andalan!
Syarat ini menjadi tolok ukur apakah nasabah layak mendapatkan tambahan pinjaman:
- Riwayat Pembayaran yang Baik: Nasabah harus memiliki catatan angsuran yang lancar, tanpa tunggakan, selama minimal 6 bulan sejak pinjaman pertama kali cair. Ini menunjukkan kedisiplinan dan kemampuan mengelola keuangan.
- Pinjaman Belum Mencapai Plafon Maksimal: Setiap jenis KUR memiliki batas maksimal pinjaman. Misalnya, KUR Mikro BRI maksimal Rp50 juta, sedangkan KUR Kecil bisa mencapai Rp500 juta. Top up hanya bisa dilakukan jika total pinjaman belum melebihi plafon tersebut.
- Usaha Masih Berjalan dan Produktif: Bank akan mengevaluasi kondisi usaha melalui survei untuk memastikan bahwa tambahan dana benar-benar digunakan untuk keperluan produktif, bukan konsumtif.
- Tidak Memiliki Pinjaman Produktif Lain: Nasabah tidak boleh memiliki kredit modal kerja atau investasi lain di bank lain selain KUR, kecuali pinjaman tersebut sudah lunas.
- Dokumen Pendukung: Nasabah perlu menyiapkan dokumen seperti KTP, KK, surat izin usaha (IUMK atau SKU), serta bukti kepemilikan agunan jika top up melebihi jumlah tertentu (biasanya di atas Rp100 juta).
Cara Top Up Pinjaman KUR di Bank BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu penyalur KUR terbesar di Indonesia. Berikut langkah-langkah top up pinjaman KUR BRI berdasarkan informasi yang ada:
- Konsultasi Awal dengan Petugas: Kunjungi kantor cabang atau unit BRI terdekat dan sampaikan niat untuk top up KUR. Anda akan bertemu dengan mantri (petugas lapangan) yang menangani KUR untuk mendapatkan arahan awal.
- Evaluasi Pinjaman Sebelumnya: Petugas akan memeriksa riwayat pembayaran Anda. Pinjaman sebelumnya harus sudah berjalan minimal 6 bulan dan angsuran harus lancar. Dalam beberapa kasus, BRI mengharuskan pinjaman lama dilunasi terlebih dahulu sebelum top up disetujui, meskipun ada pula opsi "fresh money" yang memungkinkan tambahan dana tanpa pelunasan penuh.
- Pengumpulan Dokumen: Siapkan dokumen yang diminta, seperti KTP, KK, surat izin usaha, dan rekening koran 3 bulan terakhir sebagai bukti aktivitas usaha. Jika top up besar, agunan tambahan seperti BPKB atau sertifikat tanah mungkin diperlukan.
- Survei Lapangan: Petugas akan melakukan survei ke lokasi usaha untuk memastikan bisnis berjalan normal dan layak mendapat tambahan modal.
- Pengajuan dan Persetujuan: Setelah dokumen lengkap dan survei selesai, ajukan permohonan top up. Proses persetujuan biasanya lebih cepat dibandingkan pengajuan awal karena data nasabah sudah tercatat di sistem BRI.
- BRI menawarkan dua jenis top up: Fresh Money (dana segar ditambahkan ke pinjaman existing) dan New Plafond (plafon baru untuk melunasi pinjaman lama sekaligus menambah dana). Pilihan ini tergantung kebutuhan dan kemampuan nasabah.
Cara Top Up Pinjaman KUR di Bank BNI
Bank Negara Indonesia (BNI) juga memiliki prosedur top up KUR yang mirip, tetapi dengan sedikit perbedaan:
Cek Status Pinjaman: Pastikan sisa pinjaman sudah lunas atau setidaknya berjalan 6 bulan dengan pembayaran lancar.
- Ajukan Permohonan: Datang ke kantor cabang BNI dan isi formulir pengajuan top up. BNI menyediakan opsi plafon terpisah atau gabungan, tergantung sisa cicilan.
- Verifikasi dan Survei: Petugas akan memverifikasi dokumen dan melakukan survei usaha. Proses ini memastikan dana digunakan untuk keperluan produktif.
- Pencairan Dana: Jika disetujui, dana top up akan cair sesuai plafon yang diajukan, dengan suku bunga tetap 6% efektif per tahun.
Cara Top Up Pinjaman KUR di Bank Mandiri
Bank Mandiri sedikit lebih ketat dalam kebijakan top up KUR. Nasabah biasanya harus melunasi pinjaman sebelumnya terlebih dahulu, kecuali dalam program khusus seperti KPR Multiguna Top Up yang berlaku hingga Desember 2025. Langkahnya meliputi:
- Ajukan Secara Online atau Offline: Nasabah bisa mengajukan melalui email ke mandirikpr@bankmandiri.co.id atau langsung ke cabang.
- Penuhi Syarat Usia dan Kredit: Usia minimal 21 tahun, kredit berjalan minimal 12 bulan, dan status lancar 6 bulan terakhir.
- Proses Evaluasi: Bank akan mengevaluasi kelayakan berdasarkan dokumen dan kondisi usaha.
Tips Agar Top Up Disetujui
- Jaga Kedisiplinan Angsuran: Pembayaran tepat waktu meningkatkan kepercayaan bank.
- Gunakan Dana Sesuai Tujuan: Pastikan tambahan modal benar-benar untuk usaha, bukan kebutuhan pribadi.
- Komunikasi dengan Petugas: Diskusikan rencana top up dengan petugas bank untuk menghindari kendala.
Kesimpulan
Top up pinjaman KUR adalah solusi praktis bagi UMKM yang membutuhkan modal tambahan.
Prosesnya relatif mudah asalkan nasabah memenuhi syarat, seperti riwayat pembayaran lancar dan usaha yang produktif.
Berita Terkait
-
Penyaluran KUR BRI di Sulsel Lampaui Target, Sektor Pertanian Jadi Andalan!
-
Dua Pilihan Pinjaman BRI: KUR dan Non-KUR, Mana yang Cocok untuk Anda?
-
Jenis-Jenis KUR BRI: Mana yang Cocok untuk Usaha Anda?
-
Simulasi Angsuran KUR BRI 2025: Plafon Rp50-100 Juta, Pilih Cicilanmu!
-
Apa Saja Syarat KUR BTN 2025? Cek Dokumen yang Perlu Dipersiapkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional