Suara.com - PT Antam Tbk (ANTM) Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka secara berkelanjutan menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk komitmen dalam pemberdayaan masyarakat.
Komitmen ini diwujudkan melalui kontribusi CSR dalam setiap Program Pengembangan Masyarakat Berkelanjutan (PPMB) yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan, memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, serta mendorong kesejahteraan dan kemandirian di wilayah operasi ANTAM.
"Pelaksanaan CSR tidak hanya memberikan dampak positif bagi penerima manfaat atau masyarakat, tetapi juga sangat bernilai bagi perusahaan," ujar Corporate Secretary PT Antam Tbk, Syarif Faisal Alkadrie ditulis Kamis (20/3/2025).
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, Antam UBP Nikel Kolaka bekerja sama dengan Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka dalam menggagas program Konasara di Desa Pelambua, Kecamatan Pomalaa.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan sebagai lahan produktif guna mendukung ketahanan pangan keluarga.
Program Konasara mengedepankan prinsip ketahanan pangan keluarga dengan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup, stabilitas pasokan, aksesibilitas yang terjangkau, serta kualitas dan keamanan pangan yang dikonsumsi.
Dari sisi ekonomi, pemanfaatan pekarangan memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi pengeluaran rumah tangga. Dari aspek kesehatan, masyarakat dapat menikmati sayuran dan buah yang benar-benar organik, bebas pestisida, serta memiliki kandungan nutrisi optimal.
Sementara itu, dari perspektif lingkungan, pekarangan produktif membantu menciptakan ekosistem yang lebih seimbang dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, sekaligus menjadi habitat bagi serangga menguntungkan dan burung.
Salah satu fokus utama dalam program Konasara adalah pemberdayaan kelompok Wanita Tani untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Baca Juga: Harga Emas Antam Nyaman Naik Terus, Hari Ini Jadi Rp1.774.000/Gram
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, program ini menerapkan konsep pertanian presisi dengan sistem irigasi tetes semi otomatis.
Irigasi tetes yang dipasang pada setiap tanaman memastikan bahwa dengan satu kali pembukaan kran pada tandon, seluruh tanaman mendapatkan pengairan dan nutrisi yang cukup.
Selain itu, penggunaan mulsa hitam perak diterapkan untuk mengurangi pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu tanaman dan menjadi inang bagi hama penyakit.
Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam program ini mencakup cabai, tomat, terong, kacang panjang, pepaya, sawi, bawang prei, dan seledri.
Program ini dijalankan di lima desa, yaitu Desa Oko-oko, Desa Pelambua, Desa Pesouha, Desa Huko-huko, dan Desa Towua, dengan masing-masing desa memiliki enam kelompok tani.
Dengan inisiatif ini, ANTAM berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan, memberdayakan masyarakat, serta menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan mandiri di wilayah operasinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker