Suara.com - Harga emas di Pegadaian menunjukkan pergerakan beragam pada hari ini, Rabu (26/3), dengan tiga produk utama logam mulia mencatat perubahan harga yang berbeda-beda. Berdasarkan data resmi dari laman Pegadaian, emas Antam dan Galeri24 mengalami penurunan harga, sementara emas UBS justru mencatat kenaikan kecil.
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat turun Rp7.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp1.810.000 menjadi Rp1.803.000 per gram. Penurunan serupa juga dialami oleh emas Galeri24 yang turun Rp6.000 per gram, dari Rp1.744.000 menjadi Rp1.738.000 per gram. Di sisi lain, emas UBS justru mengalami kenaikan tipis sebesar Rp2.000 per gram, dari Rp1.756.000 menjadi Rp1.758.000 per gram.
Perbedaan kuantitas penjualan juga terlihat di antara ketiga produk ini. Emas Antam dan Galeri24 tersedia dalam rentang berat mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram (1 kilogram). Sementara itu, emas UBS hanya tersedia hingga berat maksimal 500 gram.
Berikut rincian lengkap harga ketiga produk emas tersebut:
Untuk emas Antam, harga dimulai dari Rp954.000 untuk ukuran 0,5 gram, Rp1.803.000 (1 gram), hingga Rp1.742.090.000 untuk ukuran 1.000 gram. Harga emas Antam menunjukkan pola kenaikan yang proporsional seiring dengan bertambahnya berat emas.
Emas UBS memiliki struktur harga yang sedikit berbeda. Untuk ukuran 0,5 gram dibanderol Rp951.000, sedangkan ukuran 1 gram seharga Rp1.758.000. Harga tertinggi untuk emas UBS adalah Rp852.483.000 untuk ukuran 500 gram.
Sementara itu, emas Galeri24 menawarkan harga Rp937.000 untuk ukuran 0,5 gram dan Rp1.738.000 untuk ukuran 1 gram. Untuk ukuran terbesar 1.000 gram, harganya mencapai Rp1.669.438.000.
Fluktuasi harga emas ini terjadi di tengah kondisi pasar global yang masih dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga emas dunia. Investor dan masyarakat yang berminat membeli emas disarankan untuk terus memantau perkembangan harga sebelum melakukan transaksi.
Pegadaian sebagai salah satu lembaga penjual emas terbesar di Indonesia selalu memperbarui harga emas setiap hari sesuai dengan perkembangan pasar. Perbedaan harga antara ketiga produk emas ini mencerminkan perbedaan dalam biaya produksi, desain, dan kebijakan pricing dari masing-masing produsen.
Baca Juga: Cara Top Up OVO Buat Investasi Emas di Pluang
Para analis pasar memprediksi fluktuasi harga emas akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global. Masyarakat yang ingin berinvestasi dalam bentuk emas disarankan untuk memahami pola pergerakan harga dan memilih waktu yang tepat untuk melakukan pembelian.
Dengan adanya perbedaan harga ini, konsumen memiliki pilihan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Pegadaian menjamin keaslian dan kualitas semua produk emas yang dijual, baik itu emas Antam, UBS, maupun Galeri24.
Investasi emas saat ini menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia selama puluhan tahun. Logam mulia ini tidak hanya dianggap sebagai simbol kekayaan, tetapi juga menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Emas mudah dicairkan kapan saja. Produk emas batangan, seperti yang dijual oleh Antam, Pegadaian, atau toko emas terpercaya, dapat dengan cepat dijual kembali ketika dibutuhkan. Berbeda dengan properti yang membutuhkan waktu lama untuk dijual, emas bisa ditukar menjadi uang tunai dalam hitungan jam atau hari.
Ketika nilai mata uang turun akibat inflasi, harga emas justru cenderung naik. Ini membuat emas menjadi alat hedging yang efektif untuk mempertahankan daya beli. Misalnya, dalam 10 tahun terakhir, harga emas di Indonesia terus meningkat, mengalahkan kenaikan harga barang dan jasa.
Berita Terkait
-
AMMN Temukan Harta Karun Cadangan Emas dan Tembaga di Sumbawa
-
Antam Perkuat Peran BUMN dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Safari Ramadan dan Pasar Murah
-
Harga Emas Meroket 39,4 Persen dalam Setahun, Tapi Cadangan BI Stagnan Selama 7 Tahun
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Tergelincir Jadi Rp1.759.000/Gram
-
Cara Top Up OVO Buat Investasi Emas di Pluang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda