Suara.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menggapai pendapatan bersih sebesar Rp 6,25 triliun di sepanjang 2024, angka itu mengalami peningatan 37,8% bila dibanding pendapatan sebesar Rp 4,53 triliun pada 2023.
VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman mengatakan, pertumbuhan pendapatan yang diraih perusahaan didorong oleh kinerja kuat di segmen utama, yakni terdiri dari pendapatan properti sebesar Rp 2,26 triliun, pendapatan konstruksi sebesar Rp 3,36 triliun, pendapatan perhotelan sebesar Rp 943,4 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 17,1 miliar.
"Adanya peningkatan pendapatan di semua segmen, membuat laba bersih konsolidasi perusahaan naik 32,6 persen menjadi Rp 234,2 miliar di tahun 2024, dari posisi Rp 176,6 miliar pada 2023," kata Erlin ditulis Kamis (27/3/2025).
Erlin menyatakan, laba bersih yang meningkat tersebut tidak termasuk keuntungan sebesar Rp 97,4 miliar dari penjualan saham PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang dimiliki SSIA.
Bisnis utama SCS di sektor properti yang berhasil menutup penjualan pemasaran tanah seluas 162,4 hektar atau setara Rp 2 triliun dari inventaris tanah Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan.
Di bisnis konstruksi, sebut dia, perusahaan melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mengamankan kontrak baru senilai Rp 3,7 triliun di sepanjang 2024 atau meningkat 26,8% dari Rp 2,92 triliun pada 2023. Dengan demikian, total order book NRCA mencapai Rp 3,43 triliun pada akhir 2024.
Di posisi EBITDA, perseroan berhasil meraup Rp 1,051 triliun di sepanjang 2024 atau naik 44,9% dari posisi Rp 726 miliar pada 2023.
Hal itu sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 76,3% menjadi Rp 281,7 miliar dan EBITDA konstruksi sebesar 26,7% menjadi Rp 54,7 miliar.
Saat ini, posisi kas perusahaan menjadi Rp 2,633 triliun atau naik 116,1% dari posisi Rp 1,219 triliun pada 2023.
Baca Juga: ITDC Perpanjang Pemanfaatan Lahan The Nusa Dua dengan Anak Usaha SSIA Hingga 30 Tahun
Sedangkan utang yang dikenakan bunga menjadi Rp 796,5 miliar, atau turun 68,5% dari Rp 2,526 triliun pada tahun 2023.
Adapun posisi aset perseroan mencapai Rp 10,367 triliun di tahun 2024, atau naik 23,2% dari posisi Rp 8,416 triliun pada 2023.
Surya Semesta Internusa (SSIA) adalah sebuah konglomerasi terkemuka di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang, terutama properti, konstruksi, dan manufaktur.
Didirikan pada tahun 1971, SSIA telah membangun reputasi yang solid melalui proyek-proyek berkualitas tinggi dan komitmen terhadap inovasi. Di sektor properti, SSIA dikenal melalui anak perusahaannya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Summarecon telah mengembangkan beberapa kota terpadu yang sukses, seperti Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi. Pengembangan kota-kota ini mencakup perumahan, pusat perbelanjaan, fasilitas pendidikan, dan ruang komersial.
Selain properti, SSIA juga memiliki rekam jejak yang kuat di bidang konstruksi melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). NRCA telah terlibat dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur penting di Indonesia, termasuk gedung perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan pabrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III