Kebijakan tarif dagang yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama masa jabatannya telah menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian global.
Trump menerapkan tarif impor dengan tujuan untuk melindungi industri domestik AS, mengurangi defisit perdagangan, dan mendorong negara-negara lain untuk melakukan negosiasi ulang perjanjian perdagangan dengan AS.
Kebijakan ini mencerminkan pendekatan "America First" yang diusung oleh Trump, yang menekankan kepentingan nasional AS di atas kerja sama multilateral.
Tarif Baja dan Aluminium:Trump memberlakukan tarif impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium dari berbagai negara, termasuk sekutu tradisional AS.
Kebijakan ini memicu reaksi keras dari negara-negara yang terkena dampak, yang membalas dengan tarif mereka sendiri terhadap produk-produk AS.
Perang Dagang dengan Tiongkok:Trump melancarkan perang dagang dengan Tiongkok, menerapkan tarif pada berbagai produk impor Tiongkok senilai ratusan miliar dolar AS.
Tiongkok membalas dengan tarif mereka sendiri, menciptakan ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara kedua ekonomi terbesar dunia.
Negosiasi Ulang NAFTA:Trump menegosiasikan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), menghasilkan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
USMCA memperkenalkan perubahan signifikan pada aturan perdagangan regional, termasuk persyaratan konten otomotif yang lebih ketat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Semakin Mendekati Rp2 Juta per Gram, Bakal Naik Lagi?
Dampak Tarif Dagang Trump
- Dampak Ekonomi: Kebijakan tarif Trump telah menimbulkan dampak ekonomi yang beragam, dengan beberapa sektor industri AS mengalami kerugian akibat kenaikan biaya bahan baku dan penurunan ekspor.
Perang dagang dengan Tiongkok juga telah menciptakan ketidakpastian ekonomi global dan mengganggu rantai pasokan. - Hubungan Internasional: Kebijakan tarif Trump telah merusak hubungan perdagangan AS dengan banyak negara, termasuk sekutu tradisional.
- Pendekatan unilateral Trump telah menimbulkan kekhawatiran tentang komitmen AS terhadap sistem perdagangan multilateral.
- Dampak pada Indonesia: Indonesia juga terkena dampak dari kebijakan tarif dagang Trump, meskipun tidak secara langsung seperti negara-negara lain.
- Ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang AS-Tiongkok telah mempengaruhi perdagangan dan investasi Indonesia.
Kebijakan tarif dagang Trump telah menjadi topik kontroversial, dengan para pendukung berargumen bahwa kebijakan tersebut diperlukan untuk melindungi industri AS dan menegosiasikan perjanjian perdagangan yang lebih menguntungkan.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa kebijakan tersebut telah merusak ekonomi global, merusak hubungan internasional, dan menciptakan ketidakpastian yang tidak perlu.
Penting untuk dicatat bahwa dampak jangka panjang dari kebijakan tarif Trump masih diperdebatkan dan akan terus dipengaruhi oleh perkembangan perdagangan global di masa depan.
Kontributor : Maliana
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun