Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bekerja sama dengan Qatar untuk membentuk dana investasi bersama senilai USD4 miliar. Kerja sama ini setelah Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Qatar menggelar diskusi untuk menyepakati kemitraan strategis (co-partnership) dalam pengelolaan dana investasi untuk Indonesia yang akan berfokus di berbagai sektor pembangunan.
Dana ini akan difokuskan pada pengembangan berbagai sektor diantaranya termasuk tapi tidak terbatas pada hilirisasi industri, energi terbarukan, dan fasilitas kesehatan di Indonesia. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa masing-masing negara akan berkontribusi sebesar USD2 miliar dalam dana tersebut.
"Kami sepakat untuk segera meningkatkan kerja sama. Emir Qatar akan berinvestasi melalui Danantara Indonesia, dengan komitmen sebesar USD 2 miliar untuk dana bersama ini," ujar Presiden Prabowo Subianto usai pertemuan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Amiri Diwan, Doha, seperti dikutip, Selasa (15/4/2025).
Dana tersebut akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi, Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), bersama dengan Qatar Investment Authority (QIA), dalam kerangka kemitraan strategis (co-partnership).
Dana ini akan difokuskan pada peluang investasi di berbagai sektor strategis, antara lain hilirisasi, kesehatan, energi terbarukan, teknologi, serta sektor-sektor lain yang dipandang relevan oleh pengelola dana.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyampaikan kesiapan penuh lembaganya dalam mengawal realisasi investasi yang telah disepakati.
"Kami menyambut baik kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Qatar melalui pembentukan dana bersama ini. Danantara Indonesia siap menjalankan mandat tersebut dengan menerapkan tata kelola investasi yang prudent, transparan, dan berorientasi pada hasil. Fokus kami adalah memastikan bahwa setiap proyek yang didanai memberikan dampak strategis dan berkelanjutan bagi perekonomian nasional," kata Rosan.
Rosan menyebut, kolaborasi ini menjadi bukti kepercayaan dunia internasional terhadap kapasitas kelembagaan Indonesia dalam mengelola investasi berskala besar.
"Kemitraan ini merupakan langkah konkret dalam membangun kepercayaan dengan mitra global strategis seperti Qatar. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tujuan investasi, tetapi juga memiliki kapasitas kelembagaan yang mumpuni untuk mengelola investasi secara profesional dan akuntabel," beber dia.
Baca Juga: Euforia Borong Emas di Indonesia, Deposito Emas Pegadaian Sebentar Lagi Tembus 1 Ton
Inisiatif co-partnership dan perluasan kerja sama strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik kedua negara, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap percepatan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Saksikan Tanda Tangan MoU
Presiden Prabowo dan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, menyaksikan langsung penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah negara Qatar.
Penandatanganan tersebut digelar dalam pertemuan kedua pemimpin di Istana Amiri Diwan, Doha, Minggu (13/4).
Mengutip keterangan tertulis Sekretariat Presiden, dokumen penting yang bertajuk lengkap “Memorandum Saling Pengertian tentang Dialog Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar” ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono dan Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.
MoU tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama bilateral melalui pembentukan mekanisme Strategic Dialogue (SD) yang diselenggarakan setiap tahun pada tingkat Menteri Luar Negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas