Suara.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Delegasi ZEEA Zanzibar dalam rangka kegiatan benchmarking pemberdayaan ekonomi berbasis pembiayaan dan pendampingan, Rabu (23/4/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Zanzibar Economic Empowerment Agency (ZEEA), Direktorat Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat PNM Jakarta, Delegasi ZEEA Zanzibar berdiskusi langsung dengan manajemen PNM mengenai strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui model pembiayaan ultra mikro dan pendampingan intensif, seperti yang telah diterapkan melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa PNM terus mengedepankan nilai keberlanjutan dalam setiap aktivitas bisnisnya.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan yang efektif tidak cukup hanya dengan memberikan modal usaha, tapi juga perlu disertai pendampingan yang konsisten agar nasabah memiliki kapasitas usaha yang lebih kuat dan berkelanjutan. Inilah yang menjadi pembeda sekaligus kekuatan model kami,” ujar Arief.
Arief juga menambahkan bahwa hingga Maret 2025, PNM telah melayani lebih dari 21.9 juta nasabah di seluruh Indonesia.
“Dampaknya tidak hanya pada peningkatan pendapatan keluarga, tetapi juga mendorong kemandirian perempuan dalam menopang perekonomian rumah tangga” imbuhnya.
Executive Director of ZEEA, Juma Burhan Mohamed, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap model pemberdayaan yang diterapkan PNM.
“Saya pikir kita (ZEEA) perlu meniru apa yang telah dilakukan PNM. Ini sangat bagus, model yang memberdayakan, tidak hanya memberi mereka modal uang, tetapi juga menyediakan program Peningkatan Kapasitas Usaha (PKU),” ujar Juma.
Baca Juga: Bisnis Perawatan Kulit Banyak Dilirik Efek Penuaan Dini di Usia Muda
Kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Zanzibar dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama dalam menjawab tantangan pengentasan kemiskinan dan peningkatan inklusi keuangan.***
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Pacu Transisi Menuju Ekonomi Rendah Karbon, Sambut Hari Bumi
-
Bantah Komnas HAM, TNI AU Sebut Puskopau Lanud Halim Perdanakusuma Bukan Bagian dari Pemilik OCI
-
Bisnis Perawatan Kulit Banyak Dilirik Efek Penuaan Dini di Usia Muda
-
Bisnis Makin Cuan, QLola BRI Solusinya! Daftar Mudah Lewat BRImo Sekarang!
-
Ide Bisnis Modal Kecil 2025: Cocok Buat Pelajar, Mahasiswa, dan Ibu Rumah Tangga
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan