Suara.com - Kemudahan pinjaman online (pinjol) memang menggoda, prosesnya serba cepat dan praktis. Namun, kemudahan ini juga menyimpan potensi masalah jika tidak dikelola dengan bijak. Salah satu risiko terbesar adalah gagal bayar, kondisi di mana peminjam tidak mampu melunasi kewajibannya sesuai perjanjian. Jika ini terjadi, pemberi pinjaman (lender) yang akan menanggung kerugian.
Gagal bayar adalah momok menakutkan bagi siapa saja yang mengambil pinjaman, termasuk melalui platform fintech peer-to-peer (P2P) lending. Sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman, penting untuk memahami profil risiko keuangan pribadi dan juga mempelajari dengan seksama risiko yang melekat pada platform pinjol yang dipilih.
Tidak ada yang mengharapkan gagal bayar terjadi. Namun, jika situasi sulit ini tak terhindarkan, apa saja konsekuensinya? Dan yang terpenting, apa yang bisa dilakukan untuk menghadapinya?
Ini yang Akan Terjadi Jika Gagal Bayar Pinjol
Masuk Daftar Hitam OJK (SLIK): Saat mengajukan pinjaman online, Anda pasti diminta mengunggah berbagai dokumen pribadi seperti KTP, KK, NPWP, slip gaji, dan data internet banking. Tujuannya agar platform pinjol dapat memverifikasi data dan mengecek riwayat kredit Anda. Jika Anda gagal bayar, data pribadi Anda akan dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masuk ke dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau yang dulu dikenal dengan BI Checking.
Konsekuensinya sangat serius: Anda akan kesulitan atau bahkan tidak bisa lagi mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan manapun, termasuk platform pinjol lainnya. Jaga baik-baik skor kredit Anda dengan membayar cicilan tepat waktu!
Denda dan Bunga Menumpuk: Keterlambatan pembayaran cicilan pinjol akan dikenakan denda dan bunga. Beban ini akan terus bertambah setiap harinya dan membuat total utang Anda membengkak. OJK telah mengatur batas maksimal bunga pinjaman sebesar 0,8% per hari dan denda keterlambatan maksimal 0,8% per hari dari pokok pinjaman. Total denda keterlambatan juga dibatasi maksimal 100% dari pokok pinjaman.
Jadi, jika Anda meminjam Rp 4 juta, total yang harus Anda bayar (termasuk denda) tidak akan lebih dari Rp 8 juta, asalkan Anda menggunakan pinjol legal yang terdaftar di OJK. Waspadalah terhadap pinjol ilegal yang seringkali mengenakan bunga dan denda tak masuk akal!
Stres: Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memiliki aturan penanganan pinjaman macet. Biasanya, Anda akan diingatkan melalui telepon, email, atau SMS. Jika keterlambatan berlanjut, tim penagihan (collection) bisa datang ke rumah Anda. Proses penagihan ini tentu akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi jika Anda benar-benar gagal bayar, intensitas kunjungan dan notifikasi akan semakin meningkat, membuat Anda khawatir, sulit tidur, dan akhirnya stres.
Baca Juga: 96 Pinjaman Online Legal Resmi OJK, Hindari Pinjol Ilegal Agar Dompet Aman!
Jangan Putus Asa! Ini 4 Cara Mengatasi Risiko Gagal Bayar Pinjol
Negosiasi Pinjaman
Ini bukan berarti utang Anda dihapus, melainkan Anda bisa mengajukan keringanan pembayaran. Bentuknya bisa berupa penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu pinjaman (tenor), pengurangan tunggakan pokok atau bunga, atau bahkan penambahan fasilitas kredit. Segera negosiasi dengan pihak pinjol dan berikan alasan yang jelas mengapa Anda kesulitan membayar.
Jual Aset
Jika memungkinkan, jual aset berharga yang Anda miliki di rumah. Uang hasil penjualan bisa digunakan untuk melunasi utang pinjol. Cara ini cukup efektif karena Anda tidak akan terbebani cicilan di kemudian hari.
Pinjaman Tanpa Bunga
Berita Terkait
-
Pinjam Duit Legal atau Ilegal: Cek Izin OJK Agar Tidak Terjebak Pinjol Bunga Tinggi
-
Solusi Pinjol Dana Instan Resmi OJK, Pengajuan Cepat!
-
Pinjol AdaKami Legal OJK atau Ilegal, Cek Perizinannya Agar Dompet Aman
-
Risiko Galbay Pinjol dan Ancaman Hukuman Tidak Melunasi Utang
-
Pinjaman Karyawan Bank Mandiri: Prosedur dan Syarat Mudah agar Disetujui
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru