Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan melanjutkan tren positif pada perdagangan hari ini, Selasa (29/4/2025). Sentimen pasar saat ini masih dipengaruhi oleh sikap wait and see para pelaku pasar terhadap rilis data penting dari dalam negeri, yaitu data Foreign Direct Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) untuk kuartal I-2025. Data ini akan menjadi salah satu tolok ukur penting untuk mengukur kepercayaan investor asing terhadap iklim investasi di Indonesia.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG menunjukkan sinyal penguatan dengan dibuka naik sebesar 26,02 poin atau 0,39 persen ke level 6.748,99. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisikan 45 saham unggulan juga bergerak positif dengan kenaikan sebesar 3,17 poin atau 0,42 persen, mencapai posisi 756,89.
Pergerakan awal yang optimis ini sejalan dengan prediksi sejumlah analis yang melihat potensi kelanjutan kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini.
Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, dalam analisisnya di Jakarta pada Selasa pagi menyampaikan bahwa IHSG berpeluang untuk mencoba menutup gap atau celah harga pada kisaran level 6.770 hingga 6.870 pada pekan ini.
Proyeksi ini didasarkan pada sentimen pasar yang masih cukup kuat meskipun pelaku pasar juga menantikan data-data ekonomi penting.
Dari dalam negeri, perhatian utama akan tertuju pada realisasi PMA Indonesia untuk kuartal pertama tahun 2025. Valdy Kurniawan menyoroti pentingnya data ini untuk melihat apakah Indonesia masih mampu mempertahankan pertumbuhan PMA di level double digit di tengah isu kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang mulai mencuat pada kuartal I-2025.
Isu tarif AS ini muncul bersamaan dengan beberapa kebijakan domestik yang dinilai sempat memicu sikap wait and see dari para pelaku pasar. Sebagai catatan, data PMA terakhir pada kuartal IV-2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 33,3 persen year on year (yoy) dengan nilai mencapai Rp245,8 triliun, atau mewakili 54,3 persen dari total realisasi investasi.
Dari sisi sentimen global, Valdy Kurniawan menjelaskan bahwa isu tarif masih menjadi perhatian utama, terutama terkait dengan potensi pelunakan sikap AS terhadap China. AS terus berupaya mendorong negosiasi perdagangan dengan China, meskipun hingga saat ini belum ada indikasi bahwa China membuka ruang untuk perundingan tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent belum memberikan kejelasan mengenai arah perundingan perdagangan dengan China, namun ia menekankan bahwa pihak China seharusnya mengambil inisiatif untuk meredakan ketegangan mengingat besarnya volume ekspor China ke AS dibandingkan sebaliknya.
Baca Juga: IHSG Kembali di Zona Hijau di Kamis Pagi, Ini Saham Pendorongnya
Menteri Keuangan China Lan Fo’an sendiri menyatakan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan kebijakan yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi global, yang memicu spekulasi mengenai potensi negosiasi dengan AS di masa depan.
Selain itu, terdapat potensi kesepakatan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara lain yang saat ini sedang bernegosiasi. Tekanan dari dalam negeri AS, khususnya tekanan politik, juga berpotensi mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar bersiap menghadapi pekan yang berpotensi fluktuatif dengan adanya rilis data inflasi utama dari Zona Euro dan AS, serta laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang dijadwalkan pada Jumat (2/5/2025).
Bursa saham Eropa melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (28/4/2025), dengan sebagian besar sub-indeks mencatatkan kenaikan yang didorong oleh optimisme terhadap meredanya ketegangan perdagangan AS-China menjelang musim laporan keuangan dan rilis data ekonomi pada pekan ini.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 menguat 0,53 persen ke level 523,19. Indeks-indeks utama Eropa juga menunjukkan tren positif, dengan DAX Jerman naik 0,13 persen ke 22.271,67, FTSE 100 Inggris bertambah tipis 0,02 persen ke 8.417,34, dan CAC 40 Prancis naik 0,50 persen ke 7.573,76.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (28/4/2025). Indeks S&P 500 menutup sesi yang penuh gejolak nyaris stagnan, tertekan oleh pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar seiring investor menantikan sejumlah katalis, termasuk data ekonomi dan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar AS.
Berita Terkait
-
IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Pembukaan Perdagangan, Ini Saham Penggeraknya
-
IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Ini Prospek Saham yang Jadi Pilihan
-
IHSG Hari Ini Diprediksi Terus Perkasa, Mayoritas Bursa Saham Kompak Menguat
-
IHSG Terus Melaju Naik di Pada Senin Pagi, Didorong oleh Saham-saham Ini
-
IHSG Diproyeksi Menguat Lagi, Daftar Saham-saham Pilihan di Perdagangan Hari Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan