Suara.com - Percepatan proses perizinan dan penciptaan kepastian hukum dinilai menjadi kunci penting untuk menarik lebih banyak investor ke sektor hulu minyak dan gas (migas).
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi XII DPR RI, Rusli Habibie, yang mengapresiasi langkah-langkah konkret Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam meningkatkan lifting migas nasional, namun juga menekankan pentingnya pembenahan iklim investasi secara menyeluruh.
Menurut Rusli, peningkatan produksi migas sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong produksi minyak nasional mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari (BOPD). Ia menyadari bahwa pencapaian target tersebut membutuhkan strategi teknis dan dukungan regulasi yang bersahabat dengan investor.
"Peningkatan lifting migas ini bukan pekerjaan mudah, tapi saya melihat Kementerian ESDM sudah berada di jalur yang benar. Upaya ini sangat penting untuk memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga," ujar Rusli di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai strategi seperti reaktivasi sumur-sumur migas yang tidak aktif namun masih menyimpan potensi besar.
Selain itu, penggunaan teknologi enhanced oil recovery (EOR) dan kerja ulang (workover) disebut sebagai upaya penting dalam menghidupkan kembali sumur lama. Namun, selain strategi teknis, Rusli menekankan pentingnya reformasi regulasi agar Indonesia semakin menarik bagi investor sektor energi.
"Kita harus menciptakan ekosistem yang kondusif agar investor punya kepastian dan kenyamanan untuk menanamkan modalnya," imbuh dia.
Rusli juga menyoroti percepatan proyek-proyek strategis nasional seperti Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Abadi Masela, yang terus didorong oleh SKK Migas. Menurutnya, kedua proyek tersebut sangat strategis untuk menopang produksi jangka panjang, namun perlu didukung dengan kemudahan perizinan agar dapat berjalan optimal.
Rusli juga menyinggung masalah pengeboran ilegal (illegal drilling) yang marak terjadi, terutama di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi. Ia mendorong agar pemerintah membuka ruang kerja sama antara pengebor rakyat dengan BUMD atau koperasi sehingga aktivitas tersebut bisa tertata secara legal dan produktif.
Baca Juga: Ganggu Investasi, Mantan Jenderal Bintang Empat Ini Minta Preman Dihabisi
Tak kalah penting, Rusli menegaskan perlunya pemanfaatan teknologi modern dalam proses eksplorasi dan produksi migas. Penggunaan kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi seismic terbaru dinilai dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi kegiatan eksplorasi migas nasional.
"Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi modern, saya optimis lifting migas kita bisa meningkat signifikan. Ini jadi bagian penting dalam membangun kemandirian dan ketahanan energi nasional ke depan," katra
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Dalam kunjungan tersebut, Bahlil mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui PHM dalam mempertahankan tingkat produksi migas di tengah tantangan operasi yang kompleks, terutama di lapangan migas yang sudah mature.
Inovasi yang dilakukan oleh PHI meliputi digitalisasi dan adopsi teknologi terkini dalam pengelolaan lapangan migas. Bahlil juga berpesan agar PHM terus meningkatkan kinerjanya demi mendukung ketahanan energi nasional.
"Saya berharap PHM terus fokus dalam meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional, tentunya dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku industri migas," kata Bahlil seperti dikutip Antara.
Strategi ESDM
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
KB Bank Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda, Gen Z Ramaikan GenKBiz dan Star Festival Batam 2025
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar Amerika Serikat
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan, Apa Pendorongnya?
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta