Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali mencatatkan kerugian bersih pada kuartal I tahun 2025. Kerugian bersih yang dibukukan mencapai USD75,93 juta atau sekitar Rp1,21 triliun, turun 12,54 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi bersih USD86,82 juta atau sekitar Rp1,39 triliun.
Tekanan finansial masih datang dari sisi beban keuangan yang cukup besar, yaitu USD124,57 juta atau sekitar Rp1,99 triliun. Beban ini terutama berasal dari komitmen restrukturisasi pembiayaan, yang merupakan bagian dari strategi turnaround jangka panjang perusahaan.
Total pendapatan operasional konsolidasian Garuda Indonesia per 31 Maret 2025 tercatat sebesar USD723,56 juta atau sekitar Rp11,58 triliun, tumbuh 1,63 persen dibandingkan kuartal I 2024. Pendapatan ini juga didorong oleh peningkatan volume penumpang dan angkutan kargo.
Adapun, maskapai pelat merah ini merai peningkatan pendapatan, khususnya dari segmen penerbangan charter (tidak berjadwal). Sepanjang kuartal pertama 2025, Garuda mencatat lonjakan pendapatan dari pasar charter umrah yang naik signifikan sebesar 92,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai pendapatan dari segmen ini mencapai USD37,96 juta atau sekitar Rp607,36 miliar.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa capaian ini menjadi bagian penting dari transformasi bisnis Garuda.
"Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami. Permintaan yang meningkat, khususnya pada segmen umrah dan perjalanan grup, turut memperkuat posisi Garuda sebagai penyedia layanan penerbangan yang adaptif terhadap dinamika pasar," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5/2025).
Sepanjang kuartal pertama 2025, Garuda Indonesia Group melayani 5,12 juta penumpang, terdiri dari 2,64 juta penumpang Garuda dan 2,48 juta penumpang Citilink. Tingkat keterisian kursi (seat load factor) juga meningkat menjadi 78,8 persen, naik 5 persen dari tahun sebelumnya.
Di sisi logistik, volume angkutan kargo naik 5% menjadi 58.145 ton, terdiri dari 34.715 ton oleh Garuda Indonesia dan 23.430 ton oleh Citilink. Rata-rata ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance) tercatat di angka 88,19%, menjadikan Garuda salah satu maskapai dengan performa terbaik di regional.
Baca Juga: Dalih Garuda Indonesia Kandangkan 15 Pesawat
Namun demikian, Garuda mencatat perbaikan signifikan pada arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar USD162,27 juta atau setara Rp2,6 triliun, meningkat 87,15 persen dibandingkan kuartal I 2024.
"Kami menyikapi tren pertumbuhan ini dengan optimisme. Kinerja charter yang melonjak menjadi katalis penting dalam memperkuat pondasi bisnis. Di saat yang sama, kami juga tengah mengakselerasi program optimalisasi kapasitas melalui penambahan armada, dengan target mencapai 100 pesawat hingga akhir 2025," imbuh Wamildan.
Garuda juga tengah menjalankan berbagai transformasi internal yang mencakup optimalisasi armada, refocusing anggaran, hingga peningkatan kualitas layanan. Di sisi organisasi, Garuda juga melakukan pembaruan sistem tunjangan dan pelatihan awak berbasis kinerja.
"Dengan tren arus kas yang positif dan dukungan kesiapan sinking fund yang proporsional, kami tetap berkomitmen untuk menjaga ketahanan finansial dan pemenuhan kewajiban usaha, baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Wamildan.
Kandangkan 15 Pesawat
Maskapai juga telah mengandangkan 15 pesawat yang kekinian tidak lagi dioperasikan. Menurut manajemen Garuda Indonesia, para pesawat tersebut memang tengah dalam perawatan besar di bengkel pesawat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery