"Kita tidak harus menandatangani kesepakatan, menjadi sumber utama kekhawatiran," kata Trump.
Sikap Trump ini tampak bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Keuangan Scott Bessent sehari sebelumnya, yang menyatakan bahwa AS sudah dekat dengan beberapa kesepakatan dan menargetkan penyelesaian mayoritas perjanjian pada akhir tahun.
Pasar Asia pun bergerak variatif di tengah libur bursa di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Indeks Hang Seng menguat 0,70 persen, sedangkan indeks Taiex Taiwan dan ASX 200 Australia masing-masing melemah 0,05 persen dan 0,08 persen.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Caixin di China juga turun menjadi 50,7, menandakan pelemahan aktivitas sektor jasa di negara tersebut.
Kembali ke pasar domestik, aliran dana asing masih mencatatkan penjualan bersih, dengan saham-saham seperti ASII, CUAN, BBNI, BMRI, dan MBMA menjadi target utama penjualan asing.
Namun, Fanny menilai bahwa tekanan ini belum cukup untuk mengubah arah tren jangka pendek, mengingat beberapa sektor masih menunjukkan potensi penguatan.
“Sejumlah saham komoditas dan energi seperti BRMS, MDKA, MEDC, PTRO, serta emiten berbasis energi baru seperti BREN dan PGAS, menjadi pilihan menarik untuk perdagangan jangka pendek hari ini,” tambahnya.
Senada dengan Fanny, Pilarmas Investindo Sekuritas juga memproyeksikan IHSG menguat terbatas.
Secara teknikal, analis menilai bahwa pergerakan IHSG masih dalam tren konsolidasi, dengan potensi penguatan yang terbatas.
Baca Juga: Bursa Saham AS Tertekan Gegara Ulah Trump, IHSG Dibayangi Aksi Jual Asing
"IHSG berpotensi melanjutkan penguatan namun terbatas, dengan level support di 6.700 dan resistance di kisaran 6.980," tulis tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam laporan hariannya.
Sentimen positif di pasar domestik datang dari data ketenagakerjaan Indonesia yang menunjukkan perbaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kuartal I 2025 turun menjadi 4,76 persen, dibandingkan 4,82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1997.
Seiring dengan itu, jumlah tenaga kerja meningkat 2,52 persen menjadi 145,77 juta orang, terutama di sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi dan perawatan kendaraan bermotor.
Namun demikian, dari sisi makroekonomi, pertumbuhan ekonomi nasional justru mengalami pelemahan. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I 2025 tumbuh 4,87 persen secara tahunan (YoY), turun dari 5,02 persen pada kuartal IV 2024.
Ini menjadi tingkat pertumbuhan terlemah sejak kuartal III tahun 2021. Pelemahan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan belanja pemerintah dan melambatnya permintaan global.
Kinerja ekspor Indonesia tercatat melambat menjadi 6,78 persen dari sebelumnya 7,63 persen, mencerminkan lemahnya permintaan dari negara mitra dagang utama. Sementara itu, pertumbuhan impor anjlok tajam menjadi 3,96 persen dari 10,36 persen, mencerminkan tekanan terhadap daya beli domestik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD
-
OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman PT Crowde Membangun Bangsa
-
Pertamina Kembangkan BBN dari Bahan Baku Gula Aren
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik
-
CBDK Guyur Rp3 Miliar untuk Latih Talenta Lokal di Sektor Bisnis dan Teknologi
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport