Bisnis / Makro
Jum'at, 26 Desember 2025 | 18:03 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa efektivitas diskon ini terlihat jelas pada moda kereta api. Foto Fakhri-Suara.com
Baca 10 detik
  • Diskon kereta api 30% sedot 1,09 juta penumpang; serapan anggaran tembus 83,36%. 
  • Realisasi Pelni capai 273.674 orang & ASDP layani 235 ribu penumpang hingga 26 Desember.
  • Stimulus tiket pesawat 14% targetkan mobilitas 3,59 juta orang demi ekonomi daerah.

Suara.com - Kebijakan stimulus transportasi yang digulirkan pemerintah untuk periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuahkan hasil signifikan.

Hingga 26 Desember 2025, realisasi penggunaan diskon tiket pada berbagai moda transportasi tercatat melampaui ekspektasi, menjadi motor penggerak konsumsi domestik di penghujung tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa efektivitas diskon ini terlihat jelas pada moda kereta api. Diskon tiket sebesar 30% yang berlaku sejak 22 Desember telah menarik 1,09 juta penumpang.

“Realisasi anggaran untuk kereta api sudah mencapai 83,36%, jauh melampaui target awal yang sebesar 70%. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi,” ujar Airlangga saat memantau situasi di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).

Selain kereta api, pemerintah juga memberikan napas lega bagi pemudik jalur laut dan udara:

  • PT Pelni: Dengan diskon tiket 20%, sebanyak 273.674 orang atau 67,4% dari target telah terlayani dengan nilai realisasi Rp17,2 miliar.
  • PT ASDP: Layanan penyeberangan yang didiskon 19% mencatat pergerakan 235.556 penumpang dan hampir 90 ribu unit kendaraan.
  • Transportasi Udara: Pemerintah menerapkan diskon 13% hingga 14% yang diproyeksikan mampu mendorong pergerakan hingga 3,59 juta penumpang di seluruh Indonesia selama periode libur.

Airlangga menegaskan bahwa rangkaian stimulus ini bukan sekadar potongan harga, melainkan instrumen strategis untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Pergerakan jutaan orang ke berbagai daerah diharapkan memicu multiplier effect pada sektor pariwisata, UMKM, dan perhotelan di daerah tujuan.

“Stimulus ini menjadi bagian dari paket kebijakan ekonomi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas nasional menjelang pergantian tahun,” pungkasnya. Pemerintah optimis, mobilitas yang tinggi ini akan menutup rapor ekonomi tahun 2025 dengan capaian konsumsi rumah tangga yang solid.

Load More