Penguatan di pasar AS tercermin pada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 0,62%, indeks S&P 500 yang menguat 0,58 persen, serta indeks Nasdaq Composite yang melonjak hingga 1,07 persen. Saham-saham sektor teknologi menjadi pendorong utama, khususnya setelah pemerintah Trump mengumumkan pencabutan sejumlah pembatasan terhadap industri semikonduktor yang diberlakukan di masa pemerintahan sebelumnya.
Saham Alphabet (induk Google) naik hampir 2% setelah perusahaan membantah laporan media mengenai penurunan aktivitas pencarian akibat meningkatnya penggunaan AI di browser Safari.
Sementara itu, saham Boeing melonjak 3 persen menyusul pernyataan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, yang menyebut bahwa kesepakatan dagang AS-Inggris akan membuka jalan bagi pemesanan pesawat Boeing dalam jumlah besar yang nilainya diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Sentimen positif global turut merambat ke kawasan Asia. Pada perdagangan Kamis (8/5), bursa Asia-Pasifik bergerak mayoritas menghijau. Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat naik 0,41 persen, Topix naik 0,09 persen, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,37 persen, dan CSI 300 China menguat 0,56 persen.
Kinerja serupa juga ditunjukkan oleh ASX 200 Australia yang naik 0,16 pesen dan Kospi Korea Selatan yang menguat 0,22 persen. Hanya indeks FTSE Straits Times Singapura dan FTSE Bursa Malaysia yang mencatat penurunan, masing-masing 0,55 persen dan 0,27 persen.
Kenaikan ini terjadi setelah Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen.
Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar, meskipun Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa kebijakan tarif tinggi yang diumumkan pemerintah AS berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi dalam jangka panjang.
Pasar kini juga menanti hasil pertemuan antara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan mitranya dari China yang akan berlangsung di Swiss. Pertemuan ini dinilai penting untuk memulihkan stabilitas perdagangan global, terutama setelah tensi tinggi antara dua ekonomi terbesar dunia beberapa bulan terakhir.
Di pasar domestik, penurunan IHSG pada Kamis (8/5) ditopang oleh aksi jual investor asing yang cukup agresif. Saham-saham yang paling banyak dilepas asing antara lain BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, dan ASII, sebagian besar berasal dari sektor perbankan dan telekomunikasi. Meski demikian, peluang pemulihan teknikal masih terbuka.
Baca Juga: Setelah Terkoreksi IHSG Bisa Kembali Bangkit Hari Ini, Cek Saham-saham Pilihan
"Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam menyusun strategi, namun peluang teknikal rebound dapat dimanfaatkan untuk mengambil posisi secara selektif, terutama pada saham-saham dengan katalis kuat dan volume perdagangan yang sehat," kata Fanny.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain