Bisnis / Makro
Senin, 29 Desember 2025 | 14:53 WIB
Kementerian PU melakukan pembersihan infrastruktur lintas Timur Aceh. [Pu.go.id]
Baca 10 detik
  • Kementerian PU memulihkan ruas Kota Langsa – Kuala Simpang di Aceh Timur sehingga fungsional sejak 19 Desember 2025.
  • Pemulihan jalur strategis pascabencana ini bertujuan menjamin kelancaran distribusi logistik dan mobilitas masyarakat Aceh.
  • Pemasangan Jembatan Bailey di lintas tengah Aceh ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025 untuk memulihkan konektivitas.

Suara.com - Upaya pemulihan infrastruktur pascabencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Aceh menunjukkan progres signifikan.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan bahwa urat nadi distribusi logistik di lintas timur Aceh, khususnya ruas Kota Langsa – Kuala Simpang, kini telah kembali fungsional dan dapat dilalui kendaraan.

Langkah cepat ini diambil untuk memastikan mobilitas masyarakat dan kelancaran pasokan barang dari dan menuju perbatasan Sumatera Utara tidak lagi terhambat.

Pemulihan infrastruktur ini menjadi kunci utama dalam memutar kembali roda aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.

Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memfokuskan pengerjaan pada pembersihan sisa material bencana agar jalan nasional aman dilalui.

Berdasarkan data terkini Rabu (24/12/2025), berikut adalah update pemulihan di sepanjang jalur strategis tersebut:

  • Ruas Kota Langsa – Kuala Simpang: Jalur ini dinyatakan telah fungsional sejak 19 Desember 2025 setelah tim di lapangan berhasil menyelesaikan penanganan sedimen banjir yang sempat menutup badan jalan.
  • Ruas Kuala Simpang – Batas Sumatera Utara: Kabar baik bagi angkutan logistik, ruas ini kini telah dapat dilalui oleh seluruh jenis kendaraan. Meski demikian, petugas masih terus melakukan pembersihan lumpur dan material kayu di bahu jalan untuk memastikan keamanan maksimal.
  • Jalur Pendukung Lainnya: Ruas Lhokseumawe – Kota Langsa lebih dulu rampung pada 10 Desember, sementara jalur Meureudu hingga perbatasan Pidie Jaya/Bireuen sudah berfungsi sejak pertengahan bulan.
Jembatan Bailey di Awe Geutah. [Antara/Irwansyah Putra/nym]

Selain lintas timur, kementerian juga tengah menggenjot pengerjaan di lintas tengah yang kerusakannya cukup kompleks. Penanganan difokuskan pada pemasangan Jembatan Bailey dan pemulihan badan jalan yang tergerus arus sungai.

Salah satu titik krusial di lintas tengah adalah ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya – Lhokseumawe – Jeuram.

Setelah sempat putus, jalan ini sudah mulai dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. Pemerintah menargetkan pemasangan Jembatan Bailey di ruas tersebut rampung sepenuhnya pada 25 Desember 2025.

Baca Juga: Cek Jembatan Kembar Margayasa Pascabencana, Kementerian PU Bakal Perkuat Tebing Batang Anai

Sementara itu, di wilayah Aceh Tenggara, penanganan sembilan titik longsor pada ruas Batas Gayo Lues – Kota Kutacane telah selesai.

Dua jembatan yang terdampak saat ini masih menggunakan jalan sementara, dengan target pemasangan Jembatan Bailey permanen selesai pada 27 Desember 2025.

Dengan pulihnya konektivitas di jalur-jalur utama ini, diharapkan stabilitas harga barang pokok dan distribusi bantuan dapat terjaga, sekaligus memberikan kepastian bagi para pelaku usaha transportasi dan logistik yang mengandalkan jalur lintas provinsi tersebut.

Load More