- Kementerian Pekerjaan Umum mempercepat pemulihan sanitasi terdampak bencana di Aceh Tamiang untuk mengembalikan layanan dasar.
- Penanganan dilakukan bertahap mencakup tanggap darurat dengan mobilisasi toilet portable hingga rekonstruksi TPA Rantau dan IPLT.
- Progres hingga Desember 2025 mencakup pembersihan sampah, perbaikan fasilitas IPLT, serta rencana adopsi teknologi Net-Zero Toilet 5.0.
Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pemulihan infrastruktur sanitasi yang terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah risiko gangguan kesehatan lingkungan sekaligus memastikan layanan dasar masyarakat dapat kembali berjalan normal.
Penanganan dilakukan secara bertahap, mulai dari fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi, dengan fokus utama pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rantau dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Aceh Tamiang.
Pada tahap tanggap darurat, Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Aceh memprioritaskan penyelesaian sisa tumpukan sampah dan material pascabencana.
Material tersebut dinilai menghambat akses dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lingkungan.
Selain itu, layanan sanitasi darurat juga disiapkan untuk masyarakat terdampak melalui mobilisasi toilet portable, toilet mobile, dan toilet knock down, guna menjamin kebutuhan dasar sanitasi tetap terpenuhi di tengah kondisi darurat.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur air dan sanitasi menjadi aspek krusial dalam penanganan bencana.
“Dalam kondisi bencana, pemenuhan kebutuhan masyarakat tidak hanya soal pangan. Ketersediaan air bersih dan infrastruktur sanitasi yang layak juga sangat penting,” ujar Dody.
Memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi, Kementerian PU merancang pemulihan infrastruktur sanitasi sekaligus peningkatan sistem pengelolaannya agar lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Jalur Langsa - Kuala Simpang Kembali Fungsional, Konektivitas Aceh-Sumut Berangsur Normal
Upaya tersebut mencakup pengadaan truk tinja, tangki septik beserta bioaktivator, hingga pendampingan tata kelola dan penyusunan studi teknis apabila dibutuhkan.
Untuk TPA Rantau, penanganan permanen yang disiapkan meliputi perbaikan sel landfill eksisting, pembangunan sel landfill baru, perbaikan jalan akses, serta pengadaan alat berat guna mendukung operasional pengelolaan sampah.
Hingga 27 Desember 2025, sejumlah progres telah dicapai, antara lain pengangkutan sampah dan lumpur dari rumah sakit, pasar, dan kawasan permukiman ke area disposal, pembersihan jalan akses menuju TPA, serta pemesanan geotekstil untuk memperkuat struktur sel landfill.
Di sektor air limbah, Kementerian PU juga melakukan penanganan IPLT Aceh Tamiang melalui perbaikan jalan akses, pembersihan fasilitas eksisting, serta rehabilitasi unit pengolahan, mulai dari bak anaerobik, fakultatif, maturasi, hingga wetland.
Per 27 Desember 2025, pembersihan jalan akses menuju IPLT dan pengangkatan lumpur pada bak pengolahan telah dilaksanakan sebagai langkah awal pemulihan layanan.
Tak hanya fokus pada pemulihan, Kementerian PU juga menyiapkan inovasi ke depan dengan mengusulkan penerapan teknologi sanitasi ramah lingkungan Net-Zero Toilet 5.0.
Berita Terkait
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
Rawat Tradisi Lung Tinulung, HS dan Musisi Jogja Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
-
Fokus Kebutuhan Dasar, Bantuan Kemanusiaan Disalurkan untuk Korban Bencana di Aceh Tamiang dan Sumut
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Jalur Langsa - Kuala Simpang Kembali Fungsional, Konektivitas Aceh-Sumut Berangsur Normal
-
Pemerintah Akui Harga Cabai Rawit Masih Tinggi di Nataru, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026
-
Insentif Kendaraan Listrik Dihentikan, Untung atau Buntung?
-
Ingin Kuliah Singkat dan Siap Berkarier? Simak Cara Bergabung di Universitas Nusa Mandiri 2026
-
Cek Jembatan Kembar Margayasa Pascabencana, Kementerian PU Bakal Perkuat Tebing Batang Anai
-
Kemenkeu Ungkap Setoran Pajak Digital Tembus Rp 44,55 Triliun per November 2025
-
Bali Katanya Sepi, Tapi Kemenhub Ungkap Jumlah Penumpang Naik
-
Purbaya Resmi Tarik Pajak dari Pelanggan ChatGPT RI
-
Nadi Logistik Pulih! Jalur Khusus Bireuen Aceh Utara Kembali Terhubung, Ekonomi Lintas Timur Bangkit