Suara.com - PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia, mencoba putar otak untuk memperbaiki kondisi keuangannya dengan mengumumkan rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/5/2025) FAST berencana menerbitkan maksimal 533.333.334 saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Aksi korporasi ini diharapkan dapat meraup dana hingga Rp 80 miliar yang telah disepakati dengan investor.
Manajemen FAST menyatakan bahwa dana segar dari private placement ini akan sepenuhnya digunakan untuk memperkuat modal kerja dan mendukung ekspansi bisnis perusahaan ke depan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi keuangan perusahaan yang saat ini menunjukkan modal kerja bersih negatif sebesar Rp 1,67 triliun.
Tingginya liabilitas jangka pendek, termasuk utang bank, utang usaha, dan utang lain-lain, menjadi penyebab utama tekanan keuangan ini. Tercatat, total liabilitas FAST mencapai 96% dari total aset perusahaan. Dengan adanya private placement ini, diharapkan struktur permodalan FAST akan menjadi lebih sehat dan perusahaan dapat kembali fokus pada pertumbuhan bisnisnya.
Rencana PMTHMETD ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan, di antaranya adalah peningkatan struktur permodalan Perseroan dari Rp 127,73 miliar menjadi Rp 207,73 miliar. Selain itu, rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) Perseroan diproyeksikan akan membaik dari 26,63 kali menjadi 15,99 kali.
Secara rinci, dana hasil private placement akan digunakan untuk pembelian persediaan dan pembayaran kewajiban lancar sebesar Rp 52 miliar, serta untuk biaya operasional efisiensi karyawan sebesar Rp 28 miliar.
Manajemen FAST juga menyoroti tren penurunan harga saham perseroan yang cukup fluktuatif sejak Januari hingga Maret 2025, dengan penurunan signifikan mencapai 20% dalam beberapa minggu. Ditambah dengan situasi politik di Indonesia yang turut mempengaruhi pasar saham, FAST memperhitungkan harga saham saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di bulan Mei sebagai dasar penetapan harga pelaksanaan private placement sebesar Rp 150 per saham, yang dinilai wajar.
Persetujuan atas rencana private placement ini akan dimintakan kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 16 Mei 2025, dan akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 20 Juni 2025, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Meskipun demikian, manajemen FAST juga mengakui adanya potensi risiko dilusi bagi pemegang saham yang tidak berpartisipasi dalam aksi korporasi ini. Setelah PMTHMETD dilaksanakan, kepemilikan saham pemegang saham yang tidak mengambil bagian diperkirakan akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 11,79%.
Baca Juga: Drama Utang di Cengkareng: Suami Pinjam Atas Nama Istri, Debt Collector Ngamuk di Pabrik
Berdasarkan data per 28 Februari 2025, struktur kepemilikan saham FAST adalah sebagai berikut: PT Gelael Pratama (40%), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) milik Salim (35,84%), BBH luxembourg S/A Fidelity FD Sicav, FD FDS PAC FD (7,9%), publik dengan kepemilikan di bawah 5% (16,18%), dan saham tresuri (0,08%).
Setelah private placement rampung, persentase kepemilikan dua pemegang saham utama diprediksi akan meningkat. PT Gelael Pratama akan memiliki 41,18% saham (naik 1,18%), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk akan menguasai 37,51% saham (naik dari 35,84%).
Sebagai informasi tambahan, FAST mencatatkan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 796,71 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini melonjak signifikan sebesar 91,67% dibandingkan kerugian pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 415,65 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Target Harga Bisa Tembus Rp 4.700, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham INCO
-
Menkeu Purbaya Ungkap Harga Asli Pertalite dan Gas LPG 3 Kg Tanpa Subsidi, Anda Cuma Bayar Segini!
-
Danantara Ambil Alih Program Sampah di Daerah Jadi Listrik, Tugasi PLN
-
IHSG Sesi I: Tertekan ke 8.096 Akibat Koreksi Saham Bank, BRMS dan RAJA Melesat
-
Harga Emas Hari Ini 30 September 2025: Stagnan di Level Rekor Tertinggi
-
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu untuk Keberlanjutan Lingkungan
-
IHSG Finis di Zona Hijau, Asing Borong Saham dan Sektor Komoditas Pesta
-
Yuk Ikutan GenKBiz dan Star Festival dari KB Bank, Catat Tanggalnya di 5 Kota Besar Indonesia!
-
PLN Group Buka Rekrutmen 2025: Tersedia untuk D3, S1 dan S2 dengan Gaji Menarik
-
KVB Resmi Hadir di Indonesia sebagai Broker Aman dan Teregulasi