Dampak dari data ini sangat signifikan, dengan pasar saat ini memperkirakan sepenuhnya bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2025. Pemangkasan pertama diperkirakan akan terjadi pada bulan September.
Selain faktor ekonomi, ketidakpastian geopolitik turut menambah daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven). Salah satu katalis terbaru adalah keengganan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam upaya perdamaian yang direncanakan berlangsung di Turki. Ketegangan ini menambah kekhawatiran pasar terhadap prospek stabilitas global, sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset-aset aman.
Namun, potensi kenaikan emas juga menghadapi hambatan dari membaiknya hubungan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Kesepakatan sementara kedua negara untuk menghentikan saling balas tarif telah memberikan kelegaan bagi pasar global dan menciptakan tekanan terhadap harga emas.
Dalam beberapa sesi terakhir, logam mulia ini bahkan sempat kehilangan lebih dari USD120 dari level tertingginya, akibat meningkatnya optimisme terhadap stabilitas perdagangan global dan penguatan kembali selera risiko investor.
Sepanjang pekan ini, fokus pelaku pasar akan tertuju pada rilis data perumahan di AS serta hasil survei pendahuluan Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan untuk bulan Mei. Kedua indikator ini akan membantu pasar dalam mengukur kekuatan permintaan domestik dan kepercayaan konsumen, yang sangat penting untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depan.
Dari sisi teknikal, meskipun harga emas mencatat lonjakan tajam, tren penguatan tersebut masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Kenaikan harga bisa berumur pendek jika para pembeli tidak mampu mempertahankan penutupan harian di atas level psikologis USD3.200.
Jika harga berhasil ditutup di atas level tersebut dan bahkan mampu melampaui puncak harga tertanggal 14 Mei di USD3.257, maka kemungkinan besar harga emas dunia akan menguji resistance berikutnya di kisaran USD3.300. Keberhasilan menembus level ini juga berpotensi memangkas kerugian yang sempat tercatat pada pekan ini.
Namun demikian, indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) menunjukkan bahwa momentum belum sepenuhnya berpihak pada para pembeli. RSI saat ini mengindikasikan potensi penurunan lanjutan, yang berarti reli harga emas bisa jadi merupakan koreksi jangka pendek dari tren turun yang masih dominan dalam beberapa pekan terakhir.
Apabila harga emas gagal mempertahankan penutupan di atas USD3.200, maka risiko pelemahan kembali terbuka. Dalam skenario penurunan tersebut, support terdekat diperkirakan berada di Simple Moving Average (SMA) 50-hari yang saat ini berada di level USD3.155. Jika tekanan jual berlanjut, support berikutnya akan diuji di level USD3.100.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Tipis Jadi Rp1.886.000/Gram Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris