Suara.com - Jelang rencana spin off, BTN Syariah, Unit Usaha Syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali meraih penghargaan Best Islamic Bank-Indonesia 2025 dari Euromoney atas kinerja, transformasi, hingga penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.
Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar mengatakan, BTN Syariah terus berinovasi untuk menggarap pasar halal di Indonesia yang minim penetrasi dari perbankan syariah.
"Penghargaan internasional ini menjadi apresiasi di tengah upaya BTN Syariah menjadi pemain terbaik dalam mengembangkan industri perbankan syariah di Tanah Air. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia baik dalam pembiayaan perumahan maupun layanan perbankan syariah lainnya," ujar Hirwandi usai menerima penghargaan Best Islamic Bank-Indonesia dalam Euromoney Islamic Finance Awards 2025 ditulis Rabu (21/5/2025).
Hirwandi melanjutkan potensi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar. Potensi tersebut tidak hanya terkait kebutuhan akan pembiayaan perumahan, tapi juga berbagai produk dan layanan perbankan syariah lainnya.
Untuk itu, selain terus memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan syariah di Indonesia, Hirwandi menambahkan, BTN Syariah juga sedang membangun bisnis transaksi perbankan syariah digital.
"Ke depannya, kami terus berinovasi menghadirkan layanan perbankan syariah digital yang dapat memperkokoh ekosistem pembiayaan perumahan BTN Syariah di Indonesia," ungkap Hirwandi.
Adapun, dalam proses penjurian penghargaan tersebut, Euromoney melihat kontribusi signifikan BTN dan BTN Syariah dalam mendukung program pembangunan perumahan nasional, terutama melalui pembiayaan hunian untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga berperan penting dalam mengurangi backlog (kekurangan) perumahan di Indonesia yang pertambahannya mencapai sekitar 800 ribu rumah tangga setiap tahunnya.
Para juri menilai BTN dan BTN Syariah mumpuni dalam membangun ekosistem perumahan yang komplit karena menyediakan dukungan produk dan layanan perbankan untuk seluruh pemangku kepentingan atau end-to-end value chain sektor perumahan, mulai dari pembiayaan konstruksi dan modal kerja, cash management, payroll, hingga end-user atau para nasabah pembeli rumah.
Hingga Maret 2025, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dan berkelanjutan. Di sisi pembiayaan misalnya, pertumbuhannya mencapai 18,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp46,3 triliun pada Maret 2025.
Baca Juga: Laba Bersih Tembus Rp 872 Miliar, BTN Syariah Terus Buka Akses Pembiayaan Rumah Berbasis Syariah
Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh di level 19,9% yoy menjadi Rp51,4 triliun per Maret 2025. Dengan kinerja tersebut, aset BTN Syariah menyentuh Rp61,2 triliun atau naik 11,6% yoy per Maret 2025. Laba bersih unit usaha syariah BTN ini juga melesat 21,1% yoy menjadi Rp199 miliar pada Maret 2025.
Adapun, proses spin off BTN Syariah sesuai dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) Nomor 4 Tahun 2023 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023.
Dalam rangka aksi korporasi tersebut, BTN telah meraih persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari upaya penyapihan BTN Syariah.
Jika OJK selaku regulator telah memberikan izin, maka BTN akan mengintegrasikan BTN Syariah dengan BVIS menjadi sebuah bank umum syariah baru sebelum tahun 2025 berakhir.
Sebagai Unit Usaha Syariah dari Bank BTN, BTN Syariah hadir menawarkan solusi perbankan syariah yang fokus pada pembiayaan perumahan.
Dengan prinsip-prinsip syariah, BTN Syariah menyediakan produk KPR Syariah yang membantu masyarakat mewujudkan impian memiliki rumah idaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
BSU Rp 600 Ribu Cair Lagi Oktober 2025? Jangan Asal Cek Rekening, Ini Faktanya
-
Menkeu Purbaya Ungkap Nasib Insentif Mobil, Singgung Kesiapan Industri Otomotif
-
Ditantang Dedi Mulyadi, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia
-
Menkeu Purbaya Buka Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan
-
Pemerintah Janji Maret 2026 Pelaksanaan MBG Tanpa Risiko Satu Orang Pun
-
HSBC Indonesia Sebut Suntikan Dana Rp200 Triliun Ala Menkeu Purbaya Belum Ngefek
-
Sentimen Buyback BCA Bawa IHSG Terbang ke Level 8.238 di Penutupan Hari Ini
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pemerintah Siapkan Lahan 1 Juta Ha Kebun Tebu untuk Implementasi BBM Campur Etanol
-
Superbank Catat Kinerja Keuangan Solid di Q3, Sudah Punya 5 Juta Nasabah