Suara.com - Di tengah meningkatnya digitalisasi keuangan global, Asia menjadi ladang subur bagi inovasi sistem pembayaran.
Tiga negara berkembang muncul sebagai pionir di kawasan yakni Indonesia dengan QRIS, India dengan UPI (Unified Payments Interface), dan Thailand dengan PromptPay.
Tentu, masing-masing mengembangkan sistem pembayaran domestik berbasis digital yang efisien, murah, dan independen dari dominasi raksasa global seperti Visa dan Mastercard.
Ketiganya bukan sekadar alat transaksi, tetapi juga simbol kedaulatan digital dan diplomasi ekonomi.
Lalu, bagaimana perbandingan ketiganya dari sisi teknologi, cakupan pengguna, serta dampaknya terhadap ekosistem keuangan?
Suara.com merangkum dari berbagai sumber:
1. QRIS (Indonesia): Satu QR untuk Semua
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard diluncurkan oleh Bank Indonesia dan ASPI pada 17 Agustus 2019.
Peluncuran QRIS bertujuan menyatukan semua pembayaran berbasis QR di Indonesia agar interoperabel antarplatform—baik dompet digital, mobile banking, maupun fintech.
Baca Juga: Sosok Perry Warjiyo: Arsitek QRIS yang Menggebrak Dunia Pembayaran Global
Salah satu keunggulan utama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah kemampuannya yang luar biasa fleksibel dan inklusif dalam mengakomodasi semua jenis transaksi keuangan.
Mulai dari pedagang kaki lima, warung kelontong, hingga pelaku UMKM skala menengah, bahkan institusi pemerintah dan sektor e-commerce raksasa sekalipun, kini dapat menerima pembayaran digital hanya dengan satu kode QR yang seragam.
Ini berarti tak perlu lagi memasang banyak perangkat atau aplikasi berbeda — cukup satu kode QRIS, dan pembayaran bisa diterima dari berbagai sumber dana, mulai dari dompet digital seperti OVO, GoPay, DANA, hingga aplikasi perbankan milik BCA, BRI, Mandiri, dan bank lainnya.
Tak hanya memudahkan transaksi di dalam negeri, QRIS juga menjadi pionir dalam pembayaran lintas batas antarnegara Asia Tenggara.
Saat ini, konsumen dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina bisa menggunakan dompet digital negara mereka untuk bertransaksi di Indonesia cukup dengan memindai QRIS — dan sebaliknya, warga Indonesia bisa bertransaksi di luar negeri tanpa perlu kartu kredit internasional.
Dengan skema ini, QRIS secara strategis memperluas jaringan interoperabilitasnya dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital regional.
Tag
Berita Terkait
-
Sosok Perry Warjiyo: Arsitek QRIS yang Menggebrak Dunia Pembayaran Global
-
Mengapa AS Gelisah dengan QRIS? Inilah Alasan di Balik Ketegangan Global
-
Apa Itu E-KTP Digital? Dokumen Wajib Saat Daftar CPNS 2025
-
Dari Jepang ke Indonesia: Berikut Evolusi QR Code Menjadi QRIS
-
Bijak Memantau: Cara Baru Masyarakat Mengawal Proses Legislasi Lewat Platform Digital
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun