Suara.com - Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa sebagian besar kekayaannya akan digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.
Pria berusia 69 tahun itu mengatakan sumbangan ini agar Afrika bisa menjadi negara yang makmur.
"Dengan melepaskan potensi manusia melalui kesehatan dan pendidikan, setiap negara di Afrika harus berada di jalur menuju kemakmuran," kata Bill Gates dilansir BBC, Kamis (5/6:2035).
Dia pun menyumbangkan 99 persen dari kekayaannya yang sangat besar. Kekayaanya yang bakal disumbangkan mencapai 200 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3.250 triliun.
"Saya baru-baru ini membuat komitmen bahwa kekayaan saya akan disumbangkan selama 20 tahun ke depan. Mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk membantu Anda mengatasi tantangan di Afrika," katanya dalam pidato di markas besar Uni Afrika (AU).
Gates mengatakan yayasannya, yang telah lama beroperasi di Afrika, akan fokus pada peningkatan layanan kesehatan primer.
"Apa yang telah kami pelajari adalah bahwa membantu ibu tetap sehat dan memiliki nutrisi yang baik sebelum hamil, serta saat hamil, memberikan hasil terbaik," ujarnya.
"Memastikan anak mendapat nutrisi yang baik dalam empat tahun pertama kehidupannya juga sangat berpengaruh," tambahnya.
Dalam pesannya kepada para inovator muda, triliuner teknologi itu menyoroti bahwa ponsel telah merevolusi perbankan di Afrika, dan berpendapat bahwa AI kini seharusnya digunakan untuk keuntungan benua tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Kasus Autisme Melonjak di Vietnam Ulah Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?
"Afrika sebagian besar melewatkan sistem perbankan tradisional dan kini Anda memiliki peluang, saat membangun sistem layanan kesehatan generasi berikutnya, untuk memikirkan bagaimana AI dapat diterapkan di dalamnya," katanya.
Gates menunjuk Rwanda sebagai contoh, mengatakan bahwa negara itu telah meningkatkan layanan menggunakan USG yang didukung AI untuk mengidentifikasi kehamilan berisiko tinggi.
Yayasan Gates mengatakan bahwa mereka memiliki tiga prioritas: mengakhiri kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah, memastikan generasi berikutnya tumbuh tanpa harus menderita penyakit menular yang mematikan, dan mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan.
"Pada akhir 20 tahun, yayasan tersebut akan menghentikan operasinya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, Gates mengatakan bahwa dia akan mempercepat pemberiannya melalui yayasannya.
"Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa 'dia meninggal dalam keadaan kaya' tidak akan menjadi salah satunya," tulisnya dalam sebuah posting blog.
Berita Terkait
-
The 3rd Indonesian Pharmacy Expo & Conference IPEC 2025, Komitmen Transformasi Layanan Kesehatan
-
CEK FAKTA: Menteri Kesehatan Wajibkan Penumpang Pesawat Vaksin TBC, Narasinya Bikin Heboh!
-
CEK FAKTA: Jawa Barat Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen