Merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Indonesia secara eksplisit menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga mencapai kisaran 0,5% sampai 0,8% pada 2045 dari level baseline sekitar 7-8% di tahun 2025.
"Target ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sekaligus mengurangi ketimpangan sosial ekonomi yang diukur melalui indeks Gini yang diproyeksikan turun menjadi 0,290 hingga 0,320," katanya kepada Suara.com.
Lalu, merealisasikan target bebas kemiskinan pada 2045 memerlukan serangkaian kebijakan integratif yang melibatkan transformasi sosial dan ekonomi secara komprehensif.
Pertama, dari sisi transformasi sosial, pemerintah perlu mengoptimalkan kebijakan perlindungan sosial adaptif yang menargetkan secara spesifik kelompok rentan melalui jaminan sosial, asuransi kesehatan nasional, pengendalian penyakit, serta bantuan sosial yang terintegrasi sepanjang siklus hidup manusia.
"Misalnya, program untuk mengatasi stunting hingga prevalensinya mencapai 5% pada 2045 serta menjamin cakupan pendidikan dasar hingga tinggi dengan rata-rata lama sekolah mencapai minimal 12 tahun dan partisipasi pendidikan tinggi sebesar 60% menjadi intervensi penting untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi," bebernya.
Selanjutnya, transformasi ekonomi menjadi syarat utama mencapai bebas kemiskinan melalui peningkatan daya saing sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas.
Strategi kuncinya meliputi hilirisasi industri yang menghasilkan produk akhir bernilai tambah tinggi, pengembangan ekonomi digital yang merata hingga ke desa-desa, serta percepatan pengembangan sektor-sektor baru seperti bioekonomi dan bioteknologi.
"Integrasi ekonomi domestik dengan global juga diperlukan untuk memperluas pasar produk lokal dan menarik investasi yang mampu membuka lapangan kerja baru secara masif dan berkelanjutan," imbuhnya.
Selain itu, penguatan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan menjadi komponen pendukung yang tidak kalah pentingnya dalam mengurangi kemiskinan.
Investasi dalam infrastruktur dasar seperti transportasi, energi, dan komunikasi akan menciptakan konektivitas antarwilayah yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan akses masyarakat terhadap pasar, pendidikan, dan layanan kesehatan, khususnya di wilayah timur Indonesia yang selama ini kontribusinya terhadap PDB nasional ditargetkan meningkat hingga 28,5% pada 2045.
Baca Juga: Ahmad Dhani Bocorkan Tanggal Pernikahan Al Ghazali, Bakal Undang Presiden Prabowo Jadi Saksi
Namun demikian, realisasi visi bebas kemiskinan ini tentu tidak mudah dan membutuhkan komitmen tinggi dari pemerintah pusat hingga daerah, kolaborasi multisektor yang efektif, serta tata kelola yang bersih, efisien, dan adaptif.
Dalam konteks ini, transformasi tata kelola melalui regulasi adaptif, birokrasi yang gesit dan berintegritas, serta layanan publik berbasis digital akan menjadi fondasi kuat bagi suksesnya berbagai kebijakan tersebut.
"Dengan strategi komprehensif dan komitmen penuh, ambisi Indonesia bebas kemiskinan pada 2045 menjadi target yang mungkin diwujudkan, meskipun tantangan implementasi kebijakan di lapangan dan dinamika ekonomi global tetap perlu diwaspadai sebagai faktor penentu pencapaian akhir tujuan ini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Legenda Tenis Yayuk Basuki Sentil Timnas Usai Dibantai Jepang: Jangan Anak Tirikan Cabor Lain
-
Raja Ampat untuk Wisata Bukan Tambang, Prabowo Dihadapkan Dilema PT Gag
-
Bila Prabowo Berhalangan, Ahmad Dhani Bakal Undang Sosok Kontroversial Jadi Saksi Nikah Al Ghazali
-
Ahmad Dhani Bocorkan Tanggal Pernikahan Al Ghazali, Bakal Undang Presiden Prabowo Jadi Saksi
-
Petuah Wakil Ketua Komisi X DPR Usai Timnas Indonesia Dibantai Jepang: Ambil Hikmahnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing