Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menjelaskan, setidaknya ada empat investor yang berminat untuk menjadi investor pembangunan skytrain tersebut.
Empat Investor tersebut diantaranya, Belarusia, Jerman, dan dua investor dari China.
"Kami tengah minta kajian dari mereka nanti kita buat investor gathering," kata dia.
Risal menambahkan, pembangunan skytrain ini memakan biaya hingga Rp200 miliar per kilometer.
Sayangnya, dia tidak membeberkan kapan pembangunan skytrain tersebut akan dibangun.
"Pembangunan ini juga hanya memakan waktu 6 bulan," katanya.
Untuk diketahui, skytrain sebagai feeder transportasi massal menawarkan berbagai keunggulan dibanding moda lain.
Moda transportasi tersebut beroperasi otomatis di jalur layang, skytrain bebas dari kemacetan dan memiliki ketepatan waktu tinggi.
Selain itu, ramah lingkungan karena menggunakan listrik, serta menjamin keamanan dan kenyamanan dengan sistem tertutup dan bebas hambatan.
Baca Juga: Pemerintah Punya Rencana Bangun Skytrain Rute Sentul-Harjamukti dan Serpong-Lebak Bulus
Skytrain dinilai cocok sebagai penghubung antar simpul transportasi seperti MRT, LRT, bandara, terminal bus, hingga kawasan perumahan atau bisnis.
Meski investasi awalnya tinggi, biaya operasional jangka panjang lebih efisien karena minim awak dan hemat energi.
Selain mendukung integrasi transportasi, skytrain juga mendorong pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) serta meningkatkan nilai ekonomi lahan sekitarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu