Suara.com - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam Achmad Ardianto mengklaim masalah pertambangan nikel anak usahanya PT Gag Nikel di Raja Ampat tidak mempengaruh kinerja perseroan. Menurut dia, selama ini, kinerja ANTM mayoritas disumbang dari komoditas emas.
"Nggak ada (dampak kinerja)," ujar Ardianto saat ditemui sesuai RUPST ANTM di Hotel Borobudur yang ditulis, Jumat (13/6/2025).
Dia mengungkapkan, selama ini kontribusi komoditas emas terhadap pendapatan perseroan mencapai 70 persen. Sedangkan, kontribusi nikel terhadap pendapatan masih di bawah 10 persen.
Apalagi, Ardianto melanjutkan, komoditas nikel yang ditambang ANTM tidak hanya berlokasi di Pulau Gag, Raja Ampat. Akan tetapi juga melakukan eksplorasi di Maluku Utara, hingga Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Jadi biji nikel itu emang masih kecil. Di bawah 10 persen. Karena kita kan selain itu, selain di Gag kan kita juga ada operasi di Maluku Utara, operasi di Tayan untuk komoditas bauksit, operasi di Nikel untuk di Kolaka," ucap dia.
Sebelum mengunjungi Raja Ampat, Bahlil Lahadalia mencabut sementara Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah kepulauan tersebut.
Ia mengemukakan bahwa IUP tambang nikel itu dimiliki oleh PT GAG Nikel yang merupakan anak usaha PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.
Menurut Bahlil, pencabutan izin operasional sementara ini, untuk dilakukan verifikasi yang akan dilakukan oleh Tim Kementerian ESDM.
"Saya ingin ada objektif. Nah, untuk menuju ke sana agar tidak terjadi kesimpang siuran maka kami sudah memutuskan lewat Dirjen minerba untuk status daripada IUP PT GAG, kami untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Kamis 5 Juni 2025 silam.
Baca Juga: Nico Kanter Tergeser, Achmad Ardianto Jadi Bos Baru Antam
Bahlil menuturkan, sebenarnya ada lima IUP yang ada di wilayah Kepulauan Raja Ampat. Hanya saja, cuma satu perusahaan yaitu PT GAG Nikel yang masih beroperasi, di mana IUP dimulai pada tahun 2017.
Selain itu, operasional tambang nikel itu telah dilakukan sejak tahun 2017. Maka dari itu, Bahlil akan memeriksa secara langsung aktivitas tambang di Raja Ampat tersebut.
"Sekarang dengan kondisi seperti ini kita harus cross-check. Karena di beberapa media yang saya baca ada gambar yang diperlihatkan itu seperti di Pulau Piaynemo. Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Saya sering di Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 kilometer sampai dengan 40 kilometer," ucap dia.
Bahlil menambahkan, tidak merinci kapan pemeriksaan Tambang tersebut selesai. Akan tetapi, dirinya akan terjun langsung memantau aktivitas tambang di Raja Ampat tersebut.
Awal Mula PT Gag Nikel Lakukan Eksplorasi
Bahlil menjelaskan, dari kelima perusahaan tersebut, hanya PT Gag Nikel yang memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk tahun 2025. Empat perusahaan lainnya, yang dicabut izinnya, tidak memiliki RKAB yang aktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah