Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana untuk memutar dividen perusahaan pelat merah (BUMN) sekitar 7 miliar dolar AS atau setara Rp113,89 triliun yang didapatkannya pada tahun ini. Termasuk dividen perbankan plat merah.
Apalagi, sejumlah BUMN telah mengumumkan pembagian dividen yang disetorkan kepada pemegang saham, termasuk bank-bank BUMN atau Himpunan Bank Negara (Himbara).
Dalam hal ini, pengamat perbankan Arianto Muditomo mengatakan dividen dari bank-bank BUMN yang masuk ke Danantara memang mengurangi laba ditahan bank.
"Langkah pengalihan dividen ke Danantara relatif aman selama tetap mempertahankan rasio permodalan yang sehat dan tidak mengganggu kebutuhan ekspansi atau pencadangan risiko," katanya saat dihubungi Suara.com, Minggu, (14/6/2026).
Pengalihan dividen ke sovereign wealth fund ini lebih berdampak pada alokasi modal dan strategi ekspansi bank ke depan dibanding menurunkan laba bersih yang sudah dihasilkan.
"Jika dilakukan terus-menerus tanpa mempertimbangkan kebutuhan reinvestasi bank, bisa menekan daya saing jangka panjang dan fleksibilitas keuangan bank BUMN," bebernya.
Sebagai informasi, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Maret lalu telah menyepakati total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 sebesar-besarnya Rp51,73 triliun atau Rp343,40 per saham.
Sementara itu, pembagian dividen yang disepakati dalam RUPST Bank Mandiri senilai Rp43,5 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp13,95 triliun, serta Bank Tabungan Negara (BTN) senilai Rp751,83 miliar.
Saat ini, Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank BUMN mendapatkan sorotan dari lembaga pemeringkat global S&P Global Ratings usai memberikan setoran dividen ke BPI Danantara.
Baca Juga: Bos Danantara Ungkap Mulai Bidik Investasi Global
Financial Institution Ratings Director S&P Global Nikita Anand memaparkan bahwa rasio pembagian dividen tiga bank itu kian meningkat usai Danantara mengambil alih kendali dari Kementerian BUMN.
“Terdapat lonjakan dividend payout ratio dari tiga bank BUMN yang kami beri peringkat, yakni naik menjadi 65%–85% dari laba bersih mereka, dari sebelumnya 50%–60%,” katanya.
Kata dia, apabila dividen yang tinggi ini masuk menjadi kas Danantara secara berkelanjutan, maka rasio kecukupan modal (CAR) bank-bank tersebut dapat tereduksi sebesar 100 basis points (bps) atau 1% secara tahunan. Perkiraan ini juga menyertakan proyeksi pertumbuhan kredit masing-masing bank sebesar 10% hingga 12% secara tahunan (year-on-year/YoY).
"Namun, kenaikan dividen ini mungkin juga bersifat temporer dan merupakan mekanisme sementara untuk memberikan pendanaan awal kepada Danantara, serta bukan merupakan perubahan permanen,” bebernya.
Terlepas dari itu, S&P Global menilai bahwa perubahan pengendali bank pelat merah dari Kementerian BUMN kepada Danantara belum tampak akan berpengaruh terhadap pemeringkatan kredit yang diberikan.
Pasalnya, bank milik negara masih menguasai separuh dari keseluruhan aset perbankan Tanah Air dan hubungan dengan pemerintah masih kuat, meskipun terdapat lembaga anyar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas