Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (16/6/2025) sebesar 0,68 persen ke level 7.117, meski sempat berada di zona hijau pada sesi awal perdagangan.
Koreksi ini mempertegas tekanan teknikal yang sedang dihadapi indeks, yang kini berada di bawah level rata-rata pergerakan 200 harinya (MA200), memperkuat potensi pelemahan lanjutan dalam waktu dekat.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa tekanan pada IHSG tercermin dari indikator teknikal yang mulai menunjukkan sinyal negatif.
"Secara teknikal, indikator Stochastic RSI dan MACD menunjukkan potensi koreksi lanjutan. IHSG juga ditutup di bawah MA200. Sehingga diperkirakan IHSG rentan melanjutkan koreksi," ujarnya, sepeti dikutip dalam riset hariannya, Selasa (17/6/2025).
Dengan posisi IHSG yang menembus level support 7.150, kini pasar akan menguji kekuatan support di area 7.100. Bila level ini gagal bertahan, Ratna memperkirakan indeks akan bergerak menuju support selanjutnya di level 7.050 hingga 7.000. Sementara itu, untuk potensi penguatan, area resistance berada di kisaran 7.170.
Sentimen Eksternal dan Regional
Dari sisi global, sejumlah data ekonomi penting turut menjadi perhatian pelaku pasar. Dari Tiongkok, data Industrial Production Mei 2025 tumbuh 5,8 persen (YoY), melambat dibandingkan April yang sebesar 6,1 persen (YoY).
Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak November 2024, yang dipengaruhi oleh hambatan permintaan luar negeri dan dampak tarif impor dari AS terhadap output domestik.
Sebaliknya, data Retail Sales Tiongkok mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 6,4 persen (YoY), meningkat dari 5,1 persen (YoY) pada bulan sebelumnya. Ini menjadi angka pertumbuhan tertinggi sejak Desember 2023, yang didorong oleh momentum belanja selama musim liburan Labor Day dan Dragon Boat Festival, serta upaya stimulus dari pemerintah.
Baca Juga: IHSG Memerah di Perdagangan Senin, Simak Saham-saham Pendorongnya
Pasar juga menantikan data Retail Sales AS untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Selasa (17/6), di mana diperkirakan mengalami kontraksi 0,7 persen (MoM), dibandingkan kenaikan 0,1 persen pada April.
Selain itu, investor juga menantikan hasil pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan yang diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen.
Sementara itu, pasar saham global menunjukkan pemulihan pada perdagangan awal pekan. Bursa saham AS (Wall Street) ditutup menguat, rebound dari koreksi hari Jumat, setelah muncul optimisme bahwa konflik antara Iran dan Israel masih bisa dikendalikan dan tidak berdampak signifikan terhadap pasar energi.
Optimisme ini dipicu oleh laporan bahwa Iran telah meminta beberapa negara untuk menekan Presiden Donald Trump agar mendorong Israel melakukan gencatan senjata. Meski begitu, Iran membantah laporan tersebut.
Pasar juga bersikap menanti menjelang pertemuan FOMC The Fed pada Selasa-Rabu ini. Konsensus memperkirakan suku bunga tetap dipertahankan pada kisaran 4,25-4,5 persen.
Namun, fokus utama pelaku pasar adalah komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, apakah akan ada sinyal dovish untuk potensi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
Terkini
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram