Suara.com - Ketidakpastian ekonomi global masih membayangi Indonesia, mulai dari gejolak pasar keuangan, tensi geopolitik, hingga perlambatan ekonomi sejumlah negara mitra dagang yang turut menekan perekonomian nasional.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 hanya mencapai 4,87% (yoy), sementara surplus APBN hingga April tercatat Rp4,3 triliun atau 0,02% dari PDB.
Pemerintah tetap berhasil menjaga stabilitas fiskal, namun konsumsi rumah tangga dan investasi domestik mengalami perlambatan, sehingga semakin banyak keluarga yang perlu memperkuat pondasi keuangannya untuk menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian di masa depan.
Meskipun demikian, masyarakat Indonesia tetap menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya perlindungan finansial.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, industri asuransi jiwa tetap tumbuh positif di tengah tantangan ekonomi.
Premi industri pada triwulan I 2025 mencapai Rp47,45 triliun, naik 3,2% dibanding tahun lalu, dengan jumlah tertanggung individu bertambah 11,6% menjadi 21,97 juta orang.
Kanal bancassurance pun masih menjadi kontributor utama, menyumbang 39,2% dari total premi regular. Hal ini merupakan indikasi semakin banyak keluarga yang mempercayakan proteksi keuangan mereka di jalur bancassurance.
Sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan solusi proteksi di era yang penuh dinamika ini, Great Eastern Life Indonesia bersama Bank CTBC Indonesia meluncurkan GREAT Income Assurance.
Produk asuransi jiwa dwiguna ini menggabungkan perlindungan optimal sekaligus memberikan jaminan pendapatan tahunan, sehingga membantu keluarga menjaga kestabilan keuangan dan menata masa depan dengan lebih percaya diri.
Baca Juga: Pentingnya Perempuan Mengelola Keuangan di Tengah Kondisi Ekonomi Global
Peluncuran GREAT Income Assurance mempertegas sinergi strategis antara Great Eastern Life Indonesia dan Bank CTBC Indonesia dalam memperluas akses masyarakat terhadap solusi perlindungan keuangan yang mudah dijangkau dan menghadirkan produk berkualitas ke berbagai segmen masyarakat.
Sisca Then, Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia, menyampaikan, “Di tengah situasi yang serba tidak pasti, banyak keluarga membutuhkan kepastian dan rasa tenang soal keuangan mereka. GREAT Income Assurance hadir untuk membantu keluarga-keluarga di Indonesia memiliki perlindungan jiwa sekaligus pendapatan tahunan yang terjamin, sehingga mereka bisa lebih fokus pada hal-hal penting dalam hidup. Melalui kolaborasi dengan Bank CTBC Indonesia, kami ingin lebih banyak keluarga Indonesia semakin mudah mendapatkan akses perlindungan keuangan yang relevan dengan kebutuhan mereka.”
Chief of Retail Banking dari PT Bank CTBC Indonesia, Bambang Simmon Simarno, menambahkan, “Dalam kondisi pasar dengan volatilitas tinggi saat ini, kami berharap dengan diluncurkannya Great Income Assurance di Bank CTBC Indonesia, Nasabah memiliki alternatif produk proteksi disertai pendapatan tahunan yang nilainya pasti dan dijamin. Kami berharap dengan penambahan produk ini, Bank CTBC Indonesia bisa membantu Nasabah melengkapi berbagai kebutuhan finansial.”
Peluncuran GREAT Income Assurance selaras dengan arah kebijakan nasional dan mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diinisiasi pemerintah bersama OJK dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI).
GENCARKAN menargetkan tingkat inklusi keuangan nasional mencapai 98% pada tahun 2045, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Kehadiran produk ini adalah kontribusi nyata untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perlindungan keuangan formal dan mewujudkan keluarga Indonesia yang semakin tangguh.
Dengan demikian, GREAT Income Assurance bukan hanya inovasi produk, melainkan bagian dari gerakan nasional untuk membangun masa depan yang lebih hebat dan sejahtera. Karena setiap keluarga berhak untuk Jadi Hebat, Reach for Great.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan