Pada tahun 2023, video Rina yang melabrak suaminya bersama wanita lain menjadi viral dan menyita perhatian nasional.
Namun, di balik keberaniannya, terungkap sebuah kisah pilu.
Rina, yang notabene adalah istri seorang direktur utama BUMN pengelola dana pensiun triliunan rupiah, harus berjuang menghidupi dirinya dengan berjualan makanan.
Kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
"Pertama kali sejak saya menjadi pengacara, saya melihat seorang istri Dirut BUMN yang mengelola lebih dari Rp300 triliun, berdagang asongan," ujar Kamaruddin.
Kisah Rina Lauwy menjadi simbol betapa rumitnya persoalan di balik pintu rumah para pejabat tinggi.
Ini bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan potret ketimpangan, pengkhianatan, dan luka batin yang pada akhirnya turut menyeret nama besar sebuah institusi negara.
Stop Intervensi dan Budaya Hedon
Keresahan terhadap gaya hidup keluarga pejabat BUMN ternyata tidak hanya datang dari luar.
Baca Juga: BP Tapera Usul Pembiayaan KUR Perumahan Rp130 Triliun dari Danantara
Dari internal lingkaran BUMN sendiri, muncul seruan untuk mengubah budaya kerja yang dianggap sudah tidak sehat.
Chief Operation Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, secara terang-terangan meminta para pejabat BUMN untuk tidak melibatkan istri dalam urusan kantor.
"Saya tidak suka direksi yang menghabiskan waktu bermain golf di hari kerja, karena itu memberikan persepsi buruk kepada masyarakat, dan juga saya tidak ingin istri direksi terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara, karena kantor bukan warisan keluarga," tegas Dony.
Pernyataannya ini mengindikasikan adanya praktik di mana keluarga, khususnya istri, turut "cawe-cawe" dalam operasional perusahaan pelat merah.
Dony bahkan menerapkan lima prinsip kerja baru, termasuk larangan bermain golf di jam kerja dan tidak mencampurkan urusan keluarga dalam operasional perusahaan, sebagai upaya membangun budaya kerja yang lebih profesional.
Ini adalah sebuah langkah progresif yang mengakui bahwa masalah gaya hidup dan intervensi keluarga adalah isu nyata yang perlu segera diatasi untuk menjaga marwah BUMN.
Berita Terkait
-
BP Tapera Usul Pembiayaan KUR Perumahan Rp130 Triliun dari Danantara
-
Skandal Istri Pejabat BUMN Dibongkar! Ikut Campur Urusan Kantor Hingga Minta Pengawal Pribadi
-
Istri Direksi Ikut Campur Kerjaan di BUMN, COO Danantara: Emangnya Perusahaan Warisan!
-
Bos Danantara Geram, Direksi BUMN Jangan Bergaya Seperti Bos Besar
-
Bos Danantara Sindir Para Petinggi BUMN yang Punya Ajudan 15: Istri Saja Dikawal!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW