Suara.com - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tengah menginisiasi langkah strategis untuk memperkuat sektor perumahan di Indonesia. Terungkap bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan senilai Rp130 triliun, yang berasal dari Danantara, akan secara resmi diusulkan kepada Komite Kebijakan KUR Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
Usulan ini disebut sebagai komitmen BP Tapera dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah yang digagas pemerintah.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (20/6), menjelaskan bahwa Kementerian PKP dan BP Tapera telah diminta untuk menindaklanjuti diskusi dengan Danantara. Pembicaraan ini berfokus pada komitmen dukungan pembiayaan dari Danantara untuk Program Tiga Juta Rumah.
"Dari diskusi awal sudah disampaikan juga dari Danantara bahwa dukungan Rp130 triliun itu adalah exercise awal untuk likuiditas di kebijakan KUR sebenarnya. KUR existing yang akan diusulkan nantinya ke Komite Kebijakan KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk bisa mendesain kebijakan mendukung sektor perumahan," ujar Heru.
Heru menambahkan bahwa dari diskusi awal, Danantara telah menyampaikan bahwa dukungan senilai Rp130 triliun tersebut merupakan proyeksi awal untuk likuiditas dalam kebijakan KUR yang ada. Dana ini nantinya akan diusulkan ke Komite Kebijakan KUR Kemenko Bidang Perekonomian guna merancang kebijakan yang lebih konkret untuk mendukung sektor perumahan.
Heru juga menekankan bahwa Danantara pada prinsipnya memahami bahwa KUR pada dasarnya adalah dukungan untuk sektor yang bersifat produktif. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian kebijakan agar dukungan pembiayaan KUR dapat diarahkan secara efektif untuk sektor perumahan di masa depan. Kolaborasi antara Kementerian PKP, BP Tapera, dan Danantara menjadi kunci dalam merumuskan kerangka kerja yang memungkinkan implementasi KUR perumahan ini secara optimal.
Untuk menindaklanjuti usulan KUR perumahan ini, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), BP Tapera, dan Danantara berencana membentuk kelompok kerja bersama (working group). Heru Pudyo Nugroho menyatakan bahwa ini adalah langkah awal diskusi yang akan ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok kerja tersebut, yang juga akan melibatkan teman-teman dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pembentukan working group ini bertujuan untuk membahas detail teknis dan mekanisme pengelolaan dana secara lebih rinci, memastikan kucuran dana dapat tersalurkan tepat sasaran dan efisien.
Sebagai informasi tambahan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa Kementerian PKP, BP Tapera, Danantara Indonesia, dan lima bank Himbara sedang dalam tahap pembahasan teknis pengelolaan kucuran dana sebesar Rp130 triliun tersebut. Dana ini secara spesifik akan dialokasikan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan, menunjukkan fokus pemerintah dalam memperkuat akses pembiayaan bagi masyarakat untuk memiliki hunian.
Ara juga menambahkan bahwa kucuran dana dari Danantara ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang menandakan prioritas pemerintah terhadap sektor perumahan. Menurut Maruarar Sirait, sektor perumahan memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional karena melibatkan berbagai industri terkait, mulai dari konstruksi, material bangunan, hingga tenaga kerja. Oleh karena itu, investasi besar dalam sektor ini diharapkan dapat menciptakan efek domino positif bagi perekonomian secara keseluruhan.
Baca Juga: Tahapan KPR BTN untuk Cicilan Rumah Bekas dan Tips Agar Pengajuan Lancar
Berita Terkait
-
BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia
-
Istri Direksi Ikut Campur Kerjaan di BUMN, COO Danantara: Emangnya Perusahaan Warisan!
-
Bos Danantara Geram, Direksi BUMN Jangan Bergaya Seperti Bos Besar
-
Bos Danantara Sindir Para Petinggi BUMN yang Punya Ajudan 15: Istri Saja Dikawal!
-
Dulu Kawasan Ini Bandara Internasional Pertama RI, Kini Miliki Aset Rp656 Triliun
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T