Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Grup Djarum, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang terafiliasi dengan orang terkaya di Tanah Air, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Melalui entitas perusahaannya, PT Dwimuria Investama Andalan, mereka baru saja mengakuisisi saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), pemilik jaringan Rumah Sakit Hermina, senilai lebih dari Rp1 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/6/2025l aksi korporasi jumbo ini terjadi pada 25 Juni 2025, di mana Dwimuria Investama Andalan memborong sebanyak 559,18 juta lembar saham HEAL.
Pembelian ini dilakukan sebagai bagian dari hasil penjualan saham dari program buyback yang sebelumnya dilakukan oleh HEAL.
Dengan harga pembelian Rp1.875 per lembar saham, Dwimuria Investama Andalan harus menggelontorkan dana fantastis sebesar Rp1,04 triliun. Akuisisi ini secara otomatis menjadikan saldo saham treasury Medikaloka Hermina menjadi nol per tanggal 25 Juni 2025.
Pihak manajemen HEAL juga menegaskan bahwa tidak ada hubungan afiliasi antara perseroan dengan Dwimuria Investama Andalan.
Sebagai informasi, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan tulang punggung investasi Grup Djarum yang juga menaungi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta terbesar di Indonesia. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono adalah pemegang saham pengendali BCA dengan kepemilikan 54,94%.
Kekayaan duo Hartono tidak hanya bersumber dari sektor perbankan, tetapi juga dari investasi di emiten sektor telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), melalui PT Sapta Adhikari Investama yang juga dimiliki oleh keluarga Hartono. Kepemilikan ini menjadikan mereka pengendali utama TOWR dengan porsi 54,42%.
Asal tahu saja Duo Hartono menempati posisi ketiga dan keempat sebagai orang terkaya versi Forbes pada bulan Juni 2025 ini. Kakak beradik pemilik Grup Djarum ini mendapatkan sebagian besar kekayaan dari hasil investasi mereka di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Baca Juga: Bank Raya Buyback Saham Rp 20 Miliar
Budi tercatat memiliki harta kekayaan sebesar US$21,8 miliar. Sementara itu Michael memiliki kekayaan senilai US$20,8 miliar. Keluarga ini awalnya menjadi kaya raya berkat tembakau yang hingga saat ini perusahaannya masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia.
Kontribusi kekayaan duo Hartono dari investasi juga berasal dari kepemilikan saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang mengelola e-commerce Blibli. Dua Hartono investasi di BELI melalui PT Global Investama Andalan yang merupakan entitas induk langsung perusahaan. PT Global Investama Andalan memiliki sekitar 83,68 persen saham BELI.
Selain berbisnis rokok, keluarga Hartono juga memperluas ekspansi bisnis ke berbagai sektor antara lain properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.
Langkah strategis Grup Djarum untuk memperkuat portofolio investasinya di sektor kesehatan ini tentu menarik perhatian, mengingat potensi pertumbuhan industri rumah sakit yang terus meningkat di Indonesia.
Dari sisi kinerja sebetulnya HEAL tidak begitu menggembirakan pada awal tahun ini. Dimana laba bersih kuartal I 2025 anjlok 34,7% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 124,72 miliar.
Volume pasien rawat inap tercatat turun 5% YoY menjadi 496 ribu hari, sementara kunjungan rawat jalan merosot 4,9% YoY ke 2,1 juta kunjungan. Penurunan paling tajam terjadi pada pasien privat, yang anjlok masing-masing 22,6% (rawat inap) dan 16,7% (rawat jalan).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi