Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa peningkatan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari (bph) di Blok Cepu, Jawa Tengah, hanya memerlukan waktu 8 bulan pengerjaan.
Ia menyebut pencapaian ini sebagai bagian dari arahan langsung Presiden RI Prabowo Subianto dalam upaya menuju swasembada energi nasional.
"Bapak Presiden kami juga melaporkan bahwa pada hari ini kita meresmikan juga blok minyak yang ada di Cepu sebesar 30.000 barel per hari atas arahan Bapak Presiden untuk urusan energi harus kita masuk pada swasembada," ujar Bahlil saat sambutan di peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, yang disiarkan di Youtube Kementerian ESDM, Kamis (26/6/2025).
"Target kita 2029-2030 lifting kita harus 900.000-1.000.000 barel dan kami melaporkan 30.000 barel per day yang ada sekarang ini kerjanya hanya 8 bulan dan maju lebih cepat 10 bulan daripada perencanaan," sambung dia.
Dia menambahkan, pengerjaan blok tersebut dimulai hanya enam hari setelah Presiden Prabowo dilantik, menunjukkan komitmen tinggi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Pencapaian ini juga berkat adanya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, khususnya antara ExxonMobil dan Pertamina, yang berkolaborasi dalam mengelola blok minyak Cepu.
"Sejak Bapak Presiden dilantik 6 hari kami langsung datang ke Cepu dan Alhamdulillah Exxon Mobil yang bekerja sama dengan Pertamina mampu meningkatkan 30.000 barel dan ini adalah hasil karya nyata asli dari awal sampai akhir di bawah kepemimpinan Bapak Presiden," ucap dia.
Untuk diketahui, Blok Cepu merupakan salah satu blok minyak dan gas bumi (migas) paling produktif di Indonesia, yang selama lebih dari satu dekade terakhir telah menjadi tulang punggung produksi minyak nasional. Berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Blora, Jawa Tengah, blok ini memiliki nilai strategis tinggi dalam upaya Indonesia menuju swasembada energi.
Blok Cepu dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator utama, bekerja sama dengan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat melalui skema kerjasama Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan SKK Migas. Produksi pertama dari blok ini dimulai pada 2008 melalui lapangan Banyu Urip.
Baca Juga: Bahlil Sebut Butuh Investasi Rp 25 Triliun untuk Proyek EBT di 15 Provinsi
Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu pernah mencapai puncak produksi lebih dari 220.000 barel per hari, menjadikannya kontributor terbesar terhadap lifting (produksi siap jual) minyak nasional. Meski saat ini produksi alamiah mulai mengalami penurunan seiring usia reservoir, blok ini masih menyumbang volume signifikan bagi total produksi minyak nasional yang rata-rata berkisar di angka 600.000–700.000 barel per hari.
Fasilitas utama produksi Blok Cepu terdiri atas Central Processing Facility (CPF), pipa ekspor sepanjang ratusan kilometer, serta sistem pendukung lainnya yang memungkinkan pengangkutan minyak mentah ke terminal ekspor di Tuban, Jawa Timur. Dengan keberhasilan pengembangan infrastruktur dan manajemen reservoir yang efisien, Blok Cepu sering dijadikan model proyek migas nasional.
Pemerintah melalui SKK Migas dan Kementerian ESDM juga terus mendorong pengembangan lanjutan dan eksplorasi potensi lain di sekitar wilayah Blok Cepu, termasuk lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh anak usaha Pertamina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun