Suara.com - Di tengah euforia surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencetak rekor 61 bulan berturut-turut, awan mendung tiba-tiba menyelimuti sektor manufaktur. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali anjlok ke angka 46,9 dibandingkan Mei 2025 yang berada pada posisi 47,4.
Kondisi ini, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengindikasikan adanya "pesimisme" di kalangan industriawan.
Namun, Airlangga buru-buru menenangkan. Ia menegaskan, di balik angka PMI yang merosot itu, ada kinerja ekspor yang tetap gemilang dan seharusnya menjadi dasar optimisme.
"Kalau kita lihat neraca perdagangan kita ini di bulan ini, bulan Mei positif 4,6 miliar USD, dan ini adalah surplus 61 bulan berturut-turut," ungkap Airlangga Hartarto di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Airlangga menjelaskan lebih lanjut rincian neraca perdagangan yang positif tersebut. Ekspor nonmigas Indonesia mencapai 5,83 miliar USD, sebuah angka yang impresif. Namun, ia tak menampik adanya tantangan dari impor migas yang mencapai 1,53 miliar USD, menyebabkan Indonesia masih mengalami defisit di sektor migas.
"Jadi kita defisit oleh migas. Oleh karena itu Bapak Presiden mencanangkan program kemandirian energi agar defisit kita bisa hilang," kata Airlangga, menyoroti visi strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor.
Secara keseluruhan, total ekspor Indonesia di bulan Mei tercatat sebesar 24,61 miliar USD, sementara impor berada di angka 20,31 miliar USD. Angka-angka ini jelas menunjukkan aktivitas perdagangan yang sangat sehat.
"Nah memang di tengah ekspor yang positif PMI kita turun dan ini menunjukkan bahwa para industriawan agak pesimis khawatir," ujarnya, mengakui adanya keresahan di sektor industri.
Pesimisme ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian global, tekanan biaya produksi, hingga daya beli domestik.
Baca Juga: Menko Airlangga Soroti Peringkat Logistik RI di Tingkat Global: Cuma Menengah!
Meskipun demikian, Airlangga tetap mengajak para pelaku industri untuk mempertahankan optimisme. Ia meyakini bahwa Indonesia memiliki fondasi kuat untuk terus bersaing di pasar global.
"Tetapi kalau kita lihat dari ekspor seharusnya kita tetap optimis dan kita bisa terus ekspor karena logistik kita bisa bersaing," tegas Airlangga. Keunggulan di sektor logistik menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk menjaga daya saing produk-produknya di pasar internasional, sekalipun di tengah tantangan global.
Diketahui, Indeks produktivitas manufaktur di sejumlah negara Asean mengalami penurunan signifikan. Laporan terbaru S&P Global pada awal Juni ini menunjukkan tingkat Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level terendah dibandingkan negara tetangga.
Berdasarkan rilis PMI manufaktur yang dikeluarkan S&P Global, Selasa (1/7/2025), Indonesia tercatat mengalami kontraksi mendalam hingga ke level 46,9 pada Juni 2025 atau jauh diambang batas ekspansi di angka 50.
Kontraksi manufaktur yang terjadi di Indonesia terjadi beruntun sejak 3 bulan terakhir. Pada April lalu, PMI mencapai 46,7, lalu naik pada Mei ke angka 47,4. S&P Global juga melaporkan secara keseluruhan PMI manufaktur Asean anjlok selama 3 bulan berturut-turut. Pada Juni 2025, PMI manufaktur Asean berada di angka 48,6, turun dari 49,2 pada bulan Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta