Suara.com - Indonesia menyimpan potensi luar biasa dalam mendukung transisi energi global melalui komoditas nikel. Dengan cadangan mencapai 27 persen dari total cadangan nikel dunia, Indonesia berada di posisi teratas sebagai pemilik nikel terbesar secara global, mengungguli Filipina, Australia, dan Kanada.
Namun, besarnya cadangan tersebut perlu diimbangi dengan kebijakan dan tata kelola yang bijak agar tidak menjadi bumerang bagi industri nasional maupun agenda energi bersih jangka panjang.
Pengamat Pertambangan Ferdy Hasiman mengingatkan pentingnya strategi eksplorasi dan produksi yang terukur serta terencana.
"Jadi dari segi sumber daya, kita besar. Habis itu kita punya nikel grade 1 itu lumayan besar untuk pembangunan ekosistem petarung industri," ujar Ferdy, ditulis Selasa (15/7/2025).
Ferdy menekankan, meskipun Indonesia menjadi produsen utama, eksplorasi nikel tidak boleh dilakukan secara berlebihan.
Menurut Ferdy, saat ini tugas perusahaan tambang dalam membangun fasilitas pengolahan antara (intermediate product) sudah cukup memadai. Tantangan berikutnya justru berada pada sisi pemerintah.
Dari sisi, transisi energi, menurut Ferdy, memang sangat bergantung pada pemanfaatan nikel grade 1 sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik. Namun hingga kini, dukungan pemerintah dinilai belum maksimal.
"Nikel grade 1 itu penting untuk dijadikan sebagai variable penting dalam industri pembangunan pabrik baterai mobil listrik. Tapi kan sekarang pabriknya enggak banyak," imbuh dia.
Menurut Ferdy, kesiapan pengusaha sudah cukup, tinggal bagaimana pemerintah menyusun dan menjalankan strategi industri yang komprehensif. Ferdy menekankan pentingnya sikap bijak dalam pemanfaatan cadangan nikel nasional.
Baca Juga: Pencabutan Izin Tambang PT Gag Nikel Masih Tunggu Aba-aba Menteri Bahlil
Potensi besar nikel Indonesia dan urgensi strategi pengelolaan yang bijak sebagaimana disampaikan pengamat, mulai dijawab oleh sejumlah pelaku industri melalui komitmen nyata.
Salah satunya adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel), yang tak hanya fokus pada produksi dan hilirisasi, tetapi juga menunjukkan keseriusannya dalam tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab secara global.
Upaya ini tercermin dari langkah proaktif Harita Nickel dalam membuka diri terhadap audit internasional paling ketat untuk industri tambang, yakni The Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), demi memperluas pasar dan memperbaiki citra pertambangan nasional di mata dunia.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berniat untuk melebarkan pasarnya terutama untuk kawasan Eropa dan Amerika Serikat.
Untuk meyakinkan calon buyers, Harita Nickel secara sukarela melaksanakan penilaian/audit independen berstandar internasional, IRMA.
Audit yang merupakan terketat di dunia ini telah berlangsung sejak 2023 dan hasilnya akan rampung dalam waktu dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP
-
OJK Catat Nilai Kerugian dari Scam Capai Rp 7 Triliun
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?