Suara.com - Pop Mart, perusahaan mainan China di balik boneka Labubu yang sangat populer mencatat keuntungan, yang terlihat dari catatan laba melonjak selama enam bulan pertama tahun ini.
Perusahaan yang berbasis di Beijing ini memperkirakan laba untuk periode tersebut akan melonjak setidaknya 350 persen karena pendapatan meningkat lebih dari tiga kali lipat.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (17/7/2025) Pop Mart telah mendapatkan keuntungan pasar saham lebih dari 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp 652 triliun.
Perusahaan mengatakan, profitabilitas telah didorong oleh meningkatnya pengakuan merek secara global dan pengendalian biaya.
Laba ini diperoleh dikarenakan, para kolektor terobsesi dengan boneka Labubu yang viral - makhluk fiktif seperti peri dengan deretan gigi bergerigi - yang telah laris manis di pasaran dan memicu antrean panjang di toko-toko di seluruh dunia.
Pop Mart terkenal karena menjual mainan dalam "kotak buta" - sejenis kemasan yang menyembunyikan isinya hingga dibuka. Taktik pemasaran ini telah menuai kritik karena mendorong perilaku seperti berjudi dan pembelian kompulsif.
Diluncurkan pada tahun 2019, boneka Labubu telah membantu perusahaan ini menjadi peritel besar, mengoperasikan lebih dari 2.000 mesin penjual otomatis dan toko di seluruh dunia.
Pop Mart mulai menjual sahamnya di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2020. Valuasi pasar saham perusahaan telah melonjak hampir 600 persen dalam setahun terakhir.
Penjualan dari luar China daratan berkontribusi hampir 40 persen dari total pendapatannya pada tahun 2024.
Baca Juga: 7 Fakta Pilu Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Modus 'Malaikat Facebook' hingga Motif Ekonomi
Banyak toko di seluruh dunia terpaksa menghentikan penjualan boneka Labubu karena permintaan yang sangat tinggi.
Labubu telah melejit, terutama di AS, berkat dukungan selebritas seperti Kim Kardashian dan Lisa dari grup K-pop Blackpink.
Kemitraan Pop Mart dengan nama-nama besar seperti Coca-Cola dan waralaba manga One Piece juga telah meningkatkan profil Labubu di seluruh dunia.
Pada bulan Juni, penjualan Labubu di AS naik 5.000 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut perkiraan dari perusahaan riset ekuitas M Science.
"Saya belum pernah melihat hal seperti ini dari perusahaan mainan lain," ujar analis senior M Science, Vinci Zhang, kepada BBC.
"Perusahaan ini memiliki potensi besar di AS dengan sekitar 40 toko, dibandingkan dengan sekitar 400 toko di China," tambahnya.
Berita Terkait
-
Jual Boneka Labubu, Wang Ning Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia
-
Boneka Labubu Seukuran Manusia Dijual Rp 2,4 Miliar, Ada yang Beli?
-
Penjualan Boneka Labubu di Inggris Diberhentikan, Ini Penyebabnya
-
Industri Otomotif RI "Meriang": Penjualan Mobil April 2025 Anjlok Terparah dalam Setahun!
-
BI Ramal Penjualan Eceran Bakal Loyo, Ini Faktornya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678
-
Harga Emas Antam Hari Ini Berkisar 2,4 Jutaan per Gram, Sulit Menguat?
-
Bank Pemberi Pinjaman Eks Bupati Lampung Tengah Ikut Kena Getah
-
Masih Minim Serapan, Diskon Tiket Kapal Feri untuk Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Profil PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), Siapa Pemilik Sahamnya?
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
IHSG Berbalik Menguat Selasa Pagi, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!