Suara.com - Di balik layar media sosial yang tampak biasa, sebuah jaringan kriminal keji telah beroperasi, mengubah tangis bayi menjadi pundi-pundi uang.
Kepolisian Daerah Jawa Barat berhasil membongkar sindikat perdagangan bayi lintas negara yang menjadikan Facebook sebagai ladang perburuannya.
Kasus ini bukan sekadar soal ekonomi, melainkan sebuah kisah tragis tentang penipuan, eksploitasi, dan logistik kejahatan yang terorganisir rapi.
Berikut adalah tujuh fakta mengerikan di balik operasi sindikat yang telah menjual puluhan bayi tak berdosa ke Singapura.
1. Modus 'Malaikat Facebook': Pura-pura Ingin Mengadopsi
Jaringan ini tidak mencari korban secara acak. Otak sindikat, pelaku berinisial AF, menyamar sebagai seorang "malaikat" di Facebook.
Ia secara aktif mencari dan mendekati para ibu hamil, terutama yang tampak mengalami kesulitan ekonomi.
"Pelaku yang melakukan aksinya itu menyatakan bahwa dia ini sudah mempunyai suami, tetapi belum punya anak," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan.
Dengan persona sebagai calon ibu yang mendambakan anak, AF berhasil membangun kepercayaan dan menjerat para korbannya.
Baca Juga: Polisi Ogah Nikahi Cewek usai Dihamili, Aksi Keji Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayinya sampai Mati
2. Janji Palsu Rp10 Juta yang Berakhir Penipuan
Untuk memuluskan aksinya, sindikat ini mengiming-imingi para ibu dengan kompensasi finansial. Sebuah kesepakatan dibuat: setelah bayi lahir, orang tua akan menerima uang sebesar Rp10 juta.
Namun, kenyataannya jauh dari janji. Pelaku hanya mentransfer Rp600 ribu dengan dalih untuk membayar ongkos bidan, kemudian langsung membawa kabur sang bayi.
Rasa sakit hati karena ditipu inilah yang akhirnya mendorong salah satu orang tua korban melapor ke polisi dan membuka kotak pandora kejahatan ini.
3. Skala Operasi Mengerikan: Sedikitnya 25 Bayi Telah Dijual
Apa yang awalnya diduga sebagai kasus penculikan tunggal, ternyata adalah puncak gunung es dari sebuah operasi besar.
Berita Terkait
-
Polisi Ogah Nikahi Cewek usai Dihamili, Aksi Keji Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayinya sampai Mati
-
Tulis Surat Janji Diambil Lagi, Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Cakung Takut Dinikahi Keluarga
-
5 Rekomendasi Handuk Bayi Harga Termurah, Lembut dan Aman Bagi Kulit Sensitif
-
Bingung Pilih Stroller Murah? Ini 5 Rekomendasi Merek yang Bikin Bayi Nyaman Mulai Rp300 Ribuan
-
Jadi Incaran Ibu-ibu Baru, Ini 4 Variasi Botol Susu Hegen Beserta Harganya dari yang Termurah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras