Rincian laporan hari Kamis menunjukkan hasil yang lemah. Lapangan kerja penuh waktu turun 38.200 pada bulan Juni, sementara jam kerja turun 0,9 persen setelah kenaikan tajam pada bulan Mei. Tingkat partisipasi naik tipis menjadi 67,1 persen.
Hal ini agak bertolak belakang dengan indikator utama seperti lowongan pekerjaan, yang menunjukkan tanda-tanda stabil setelah turun dari puncaknya pada tahun 2022, naik 2,9 persen pada kuartal Mei.
Data sektor swasta untuk bulan Juni juga menunjukkan iklan lowongan kerja kembali ke level tertinggi dalam satu tahun.
Selain itu, posisi pekerjaan penuh waktu maupun paruh waktu melalui Perubahan Ketenagakerjaan bulanan.
Secara umum, pekerjaan penuh waktu berarti bekerja 38 jam per minggu atau lebih dan biasanya termasuk tunjangan tambahan, tetapi kebanyakan mewakili pendapatan yang konsisten.
Di sisi lain, pekerjaan paruh waktu umumnya berarti tarif per jam yang lebih tinggi tetapi kurang konsisten dan tidak memiliki tunjangan. Itulah sebabnya ekonomi lebih memilih pekerjaan penuh waktu.
Jumlah 2.500 pekerjaan yang hilang di bulan Mei kurang mengkhawatirkan dibandingkan dengan angka kasar, karena, selama bulan tersebut, negara berhasil menambah 38.700 pekerjaan penuh waktu sementara kehilangan 41.200 posisi paruh waktu.
Pada akhirnya, pekerjaan penuh waktu lebih berat dibandingkan pekerjaan paruh waktu ketika mengukur kesehatan sektor tenaga kerja.
Baca Juga: Ribuan Orang Berebut 50 Lowongan di Cianjur, Janji 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan
Berita Terkait
-
Peringkat Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat! Perang Tarif dan Pengangguran jadi Biang Keroknya
-
Tiga Pelaku Penembakan Warga Australia di Bali Ditangkap, Lari ke Jakarta Gunakan Mobil
-
Meta Buka Lowongan Kerja, Gajinya Menggiurkan
-
Singgung Omongan Luhut, Ekonom Sebut Butuh Waktu Lama Ciptakan 67 Ribu Lowongan Kerja di Indonesia
-
Bayar Rp 40 Juta Demi Kerja, Bos Buruh Soroti Praktik Mengerikan di Balik Job Fair
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru